Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Australia Keturunan Afganistan Tewas Dibunuh Taliban

Kompas.com - 29/09/2014, 19:20 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com - Habib Musawi (56) seorang pria yang memiliki kewarganegaraan Australia dan Afganistan tewas dibunuh di negeri leluhurnya. Musawi tewas di tangan Taliban saat sedang mengunjungi keluarganya.

Berdasarkan laporan otoritas setempat, Musawi dibunuh saat sedang dalam perjalanan ke Kabul setelah mengunjungi Provinsi Ghazni. Jasad bapak empat anak itu ditemukan di pinggir jalan.

Musawi lahir di Provinsi Helmand, Afghanistan Selatan. Pada 2000, pria itu tiba di Australia dengan menggunakan perahu sebagai pencari suaka. Ia menetap di Sydney Barat bersama keluarganya yang dibawa pindah pada 2005.

ABC mendapat laporan bahwa ia adalah satu-satunya orang yang dipaksa turun dari bus yang ditumpanginya oleh kelompok militan Taliban.

Wakil Gubernur Provinsi Ghazni, Muhammad Ali Ahmadi mengatakan Musawi dibunuh dengan kejam. "Tangannya diikat ke belakang, ada tanda ia telah dipukuli," ujar Ahmadi kepada ABC.

"Luka akibat peluru sangat jelas pada tubuhnya. Para pelaku memukul dan menyiksanya, warga di sekitar menghubungi kami karenanya kami meminta pihak keamanan untuk menyelidikinya," katanya.

Setelah investigasi tersebut diketahui secara jelas bahwa mayat tersebut adalah Sayed Habib Musawi, yang juga warga Australia. Ahmadi mengatakan Musawi kemungkinan dibunuh karena ia berkewarganegaraan Australia.

"Ia tidak melakukan apa-apa, ia tidak melakukan kesalahan, bukan seorang kriminal atau terlibat dalam kegiatan pemerintah," ujarnya.

Salah satu putra Musawi adalah Nemat Musawi (23). Nemat mengatakan keluarganya sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Kami benar-benar merasa hancur, tidak percaya. Saya berbicara terakhir kalinya sekitar hampir dua minggu lalu dan ia sedang bersama keluarga lainnya, dan mengatakan akan menelepon saya kembali," kata Nemat.

"Apa yang dialami oleh keluarga saya, saya tak ingin alami oleh keluarga lainnya. Kita hanya ini perdamaian, untuk ibu saya, untuk keluarga saya," katanya.

Keluarganya pun telah meminta bantuan dari pemerintah Australia. Dalam pernyataannya, juru bicara dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan mengatakan pihak kedutaan Australia di Kabul masih mencoba mengkonfirmasi laporan kematian tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com