Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ashraf Ghani Dilantik Menjadi Presiden Afganistan

Kompas.com - 29/09/2014, 16:38 WIB
KABUL, KOMPAS.com   Setelah sempat mengalami kebuntuan politik, Ashraf Ghani akhirnya dilantik menjadikan presiden Afganistan yang baru di istana kepresidenan Kabul, Senin (29/9/2014).

Pelantikan ini sekaligus mengakhiri kebuntuan politik selama enam bulan menyusul sengketa terkait tuduhan adanya penipuan hasil pemilihan presiden.

Di bawah kesepakatan persatuan yang disponsori AS, Ghani ditetapkan menjadi presiden dan Abdullah Abdullah, runner-up pemilihan presiden, bisa menominasikan nama untuk menjadi perdana menteri.

Kesepakatan ini disebut Taliban sebagai sebuah "tipuan karya AS", tetapi Ghani menyebut kesepakatan ini merupakan sebuah "kemenangan besar".

Dalam upacara pelantikan yang dihadiri 100-an orang tokoh ternama Afganistan, Ashraf Ghani dalam sumpahnya menyatakan akan setia menjalankan konstitusi negeri itu.

Seusai membacakan sumpah jabatan, Ghani kemudian memberikan pidato resmi perdananya yang diisi janji untu melakukan reformasi, pembangunan, mengakhiri kemiskinan, memerangi korupsi, dan membersihkan badan peradilan.

Namun, Ghani sadar dia tak bisa menjalankan janjinya itu tanpa adanya jaminan kesehatan. Ghani mengatakan, rakyat Afganistan sudah lelah hidup dalam peperangan dan menginginkan perdamaian.

Dalam pidatonya itu, Ghani juga menyinggung krisis di Irak dan Suriah. Dia mengatakan, Afganistan dulunya adalah sebuah negara Islam yang memahami arti jihad setelah para pejuang Islam mengalahkan militer Uni Soviet pada 1980an.

Dengan demikian, kata Ghani, Afganistan tak memerlukan para pejuang asing untuk memberi pelajaran soal arti berjihad.

Ghani yang pernah bekerja di Bank Dunia itu memiliki serangkaian rencana ambisius, tetapi dia harus memastikan pemerintahan koalisinya bisa bekerja.

Sementara itu, Abdullah Abdullah yang menduduki jabatan baru sebagai menteri utama mengatakan, dirinya dan Ghani siap bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dengan kepercayaan dan kejujuran.

Sedangkan mantan Presiden Hamid Karzai yang menjabat sejak 2001 menyerukan agar rakyat negeri itu mendukung pemerintahan baru pimpinan Ashraf Ghani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com