Dalam sebuah pesan audio yang di-posting di internet hari Minggu (28/9/2014), Abu Mohammad al-Jolani, yang memimpin Front Al-Nusra di Suriah, menyerukan kepada warga "di Amerika dan Eropa" untuk melawan pemerintah mereka. "Para pemimpin kalian tidak akan membayar sendirian harga untuk perang, kalian akan membayar harga yang lebih tinggi," kata Jolani memperingatkan dalam pidato pertamanya sejak koalisi melancarkan serangan di Suriah pada awal pekan ini.
Amerika Serikat pertama kali melancarkan serangan di Irak pada 8 Agustus terhadap sejumlah posisi kelompok militan Negara Islam atau ISIS, dan kemudian melebarkan serangannya bersama para mitra koalisi ke Suriah, di mana ISIS punya kantor pusat pada Selasa lalu. Koalisi telah melakukan serangan udara setiap hari sejak Selasa terhadap ISIS dan Front Al-Nusra di Suriah.
"Kegagalan untuk menghentikan serangan tersebut akan mentransfer pertempuran ke rumah kalian," kata Jolani. Ia tidak mengelaborasi lebih lanjut ancamannya itu.
Namun, dia mengatakan, "Rakyat Amerika dan Eropa, apa yang Anda peroleh dari perang Anda melawan kaum Muslim dan kaum jihad kecuali tragedi dan rasa sakit yang dibawa negara-negara Anda?"
Peringatan Jolani muncul sehari setelah seorang juru bicara kelompok yang sama juga mengancam akan melakukan pembalasan terhadap negara-negara yang berpartisipasi dalam serangan udara di Suriah. Juru bicara itu mengecam mereka karena telah melancarkan "perang melawan Islam".
Jolani meminta masyarakat di daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah untuk berdiri di pihak Al-Nusra. Ia menggambarkan negara-negara yang menyerang kaum militan sebagai "aliansi tentara salib baru". "Rakyat Suriah, lawanlah mereka yang bersekutu dengan para budak tentara salib," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.