Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Udara AS Tewaskan Tokoh Penting Al Qaeda di Suriah

Kompas.com - 25/09/2014, 10:40 WIB
BEIRUT, KOMPAS.COM - Serangan AS telah menewaskan seorang tokoh senior Al Qaeda cabang Suriah, persisnya di Provinsi Aleppo dari negara yang tercabik perang itu, kata sejumlah aktivis, Rabu (24/9/2014).

Abu Yusuf al-Turki, seorang militan asal Turki berusia 47 tahun, berada di antara 50 kaum militan yang tewas dalam serangan pada Selasa terhadap apa yang Amerika Serikat sebut sebagai sel Al Qaeda yang tengah merencanakan serangan terhadap kepentingan Barat.

"Anggota Front Al Nusra sangat sedih hari ini karena kematian itu," kata Ibrahim al-Idlibi, seorang aktivis di Provinsi Idlib, di Suriah barat laut, kepada kantor berita AFP.

Turki, seorang penembak jitu, tiba di Suriah 18 bulan lalu dan berperang melawan pasukan rezim di Provinsi Hama dan wilayah pesisir Latakia, serta Idlib. Ia juga telah melatih para penembak jitu elite Nusra, kata Ibrahim al-Idlibi.

Di dunia maya, para anggota dan pendukung Nusra menyatakan belasungkawa dan kemarahan mereka terkait kematian Turki. Mereka menggunakan hashtag "martir Abu Yusuf al-Turki". "Dia merupakan penembak jitu terbaik keenam di dunia, dan dia melatih 400 penembak jitu lainnya," demikian posting-an seorang bernama Abu al-Assir Mussab di Twitter. "Dia tidak pernah membunuh warga sipil, perangnya adalah melawan rezim kriminal," tulis yang lain, yang bernama Abu Anas al-Hamadani. "Mengapa Amerika dan para anteknya membunuh dia?" tanyanya.

Kematian Turki bahkan dilaporkan di harian Suriah, Al-Watan, yang dekat dengan rezim. Harian itu menggambarkan dia sebagai "penembak jitu paling terkenal di dunia".

Serangan pada Selasa itu menghantam daerah di perbatasan antara Provinsi Aleppo dan Idlib. Komando Sentral AS, yang mengawasi pasukan Amerika di Timur Tengah, mengatakan aksi militer itu dilakukan "untuk merusak rencana serangan dalam waktu dekat terhadap kepentingan Amerika Serikat dan Barat".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com