Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Bayi Simpanse Lahir di Kebun Binatang Sidney

Kompas.com - 24/09/2014, 23:54 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

SIDNEY, KOMPAS.com - Seekor bayi simpanse laki-laki lahir di Kebun Binatang Taronga, Sidney, Australia, Minggu (21/9/2014) malam. Lisa, sang induk bayi, memamerkan bayinya itu pada keesokan harinya.

Bayi tersebut berada dalam pelukan Lisa ketika penjaga kebun binatang menemukannya di kandang. "Lisa adalah ibu yang sangat tenang dan telah menunjukkan pengalaman hebatnya sejak persalinan dan menggendong bayinya dengan percaya diri keluar kandang," kata supervisor hewan primata Kebun Binatang Taronga Lou Grossfeldt, Rabu (24/9/2014).

Penjaga senior kebun binatang Allan Schmidt menambahkan, Lisa adalah salah satu induk andalan kebun binatang. Ia telah memiliki banyak anak sehingga pengalamannya dalam mengurus bayi tak perlu diragukan. Saat ini, kondisi bayi tersebut dalam keadaan baik.

"Bayi itu sangat sehat dan waspada. Untuk ukuran bayi umur 3 hari, dia sangat sadar terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Biasanya, bayi simpanse baru sadar beberapa minggu setelah lahir," kata Schmidt.

Dengan kelahiran bayi tersebut, populasi simpanse di Kebun Binatang Taronga mencapai jumlah terbesar, yaitu 19 ekor, sejak beberapa tahun terakhir. Bayi Lisa adalah bayi simpanse ketiga yang lahir pada tahun ini. Enam minggu lalu, induk simpanse, Shiba, melahirkan bayi simpanse laki-laki bernama Sudi.

Kelahiran bayi-bayi simpanse tersebut menjadi berkah khusus dalam dunia primata. Selain karena populasi simpanse di seluruh dunia yang hanya tinggal sekitar 250.000 ekor, kelahiran itu terjadi di tengah wabah virus ebola yang mengancam kelangsungan spesies simpanse di Afrika Barat.

“Ebola bisa menyerang simpanse dan gorila, seperti pada manusia. Sayangnya, tak ada yang memberi dana besar untuk menyelamatkan simpanse. Dulu, virus Ebola pernah membunuh seluruh populasi simpanse dan gorila di Afrika,” ujar Allan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com