EDINBURGH, KOMPAS.com – Alex Salmond mengundurkan diri dari posisinya sebagai perdana menteri dan pemimpin Partai Nasional Skotlandia, Jumat (19/9/2014) setelah mengetahui hasil referendum rakyat Skotlandia yang memilih untuk tetap bersama dengan Inggris.
“Menurut saya, partai ini, parlemen, dan negara Skotlandia akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari pemimpin baru mereka nanti,” kata Salmond dalam sebuah konferensi pers.
Salmond sekaligus mengucapkan syukur atas posisi istimewanya yang pernah memimpin bagian dari wilayah Skotlandia. Salmond menuturkan bahwa masanya untuk memimpin kini sudah selesai. Dia pun tidak menutup harapan bahwa keinginan rakyat Skotlandia yang mendukung kemerdekaan masih banyak.
“Meskipun kami kalah banyak suara dari referendum, namun kini rakyat Skotlandia sudah bisa terjun aktif dalam politik,” ujar Salmond.
Hasil referendum yang diumumkan pada Jumat pagi menunjukkan kemenangan berada di pihak yang menolak berpisah dari Inggris dengan selisih suara hampir 10 persen. Pada Kamis, rakyat Skotlandia memilih apakah mereka harus berpisah dari Inggris, jadi sebuah negara merdeka, atau tetap bersama Inggris.
Dari 32 daerah pemilihan di Skotlandia, sebanyak 31 daerah telah mengumumkan hasil pemungutan suaranya pada Jumat pagi. Pihak "No", yang menyatakan tidak ingin merdeka atau pisah dari Inggris, meraih kemenangan dengan perolehan lebih 1.914.187 suara. Sementara itu, pihak "Yes", yang ingin merdeka, meraih 1.539.920 suara.
Kemenangan bisa diklaim hanya dengan 1.852.828 suara. Secara nasional, pihak "No" meraih kemenangan sekitar 55 persen. Pemungutan suara tersebut merupakan puncak dari kampanye selama dua tahun. Pembicaraan kini akan beralih ke pelimpahan kekuasaan yang lebih besar untuk Skotlandia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.