Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Skotlandia "Tegang" Nantikan Hasil Referendum

Kompas.com - 18/09/2014, 21:38 WIB

EDINBURGH, KOMPAS.com — Setelah 307 tahun di bawah Inggris raya, Skotlandia mendatangi tempat-tempat pemungutan suara untuk referendum yang akan menentukan apakah Skotlandia akan menjadi negara terpisah atau tetap di bawah Inggris Raya.

Salah seorang warga yang ikut memilih adalah Diana Frost, seorang warga Edinburgh, ibu kota Skotlandia, yang pernah tinggal lama di Indonesia.

Ia begitu antusias sehingga berangkat cukup pagi agar sampai di tempat pemungutan suara sejak pukul 08.00 waktu setempat dan banyak pemilih lain juga sudah mengantre.

"Suasananya tenang, tetapi cukup ramai," kata Diana Frost dalam wawancara dengan BBC Indonesia.

"Memang orang-orang berminat betul dengan pemungutan suara ini. Saya tidak pernah mengalami (antusiasme sebesar) ini sebelumnya di Inggris Raya maupun di Skotlandia," tambah dia lagi.

Diana Frost adalah seorang dosen bahasa Inggris yang pernah tinggal belasan tahun di Indonesia, mengajar di berbagai universitas di Jakarta, Medan, dan Padang. Bahasa Indonesianya, tak heran, sangat fasih.

Sejak awal, sebenarnya Diana Frost sudah memiliki pilihan, di antara "yes" atau "no"—dua pilihan yang harus diambil di bilik pmungutan suara. Namun, ia merasa perlu menguji pilihannya dan membekali diri dengan berbagai pengetahuan tentang konsekuensi dari pilihan-pilihan itu.

"Karenanya, saya cukup sering mengikuti berbagai diskusi dan debat antara kedua kubu, di berbagai tempat di kota saya."

Akhirnya, ia membulatkan pilihannya. "Saya deg-degan menanti bagaimana hasil referendum ini," ujar Diana. Dia menjeleaskan bahwa pada Jumat (19/9/2014), dia akan mengikuti dengan saksama pengumuman hasil referendum.

"Karena hasilnya ini akan sangat menentukan masa depan Skotlandia dan juga Inggris raya," tambah Diana.

Diana Frost mengaku sempat cemas juga, mengingat berdasarkan jajak pendapat, pendukung kedua kubu hampir sama kuat. Persaingan amatlah ketat.

"Sempat khawatir, bagaimana orang nanti bisa bersatu sesudah ada hasilnya. Namun, rasanya akan baik-baik saja. Akan ada yang kecewa dan ada yang gembira. Namun, kami akan harus hidup dengan keputusan itu," ujar Frost.

Apa pun hasilnya, kata Frost, Skotlandia baru nanti akan berubah. Jika tetap dalam Inggris Raya, akan ada perubahan dengan otonomi lebih luas di berbagai bidang sebagaimana dijanjikan. Jika jadi negara sendiri, ini jelas akan merupakan kenyataan baru dengan berbagai kerumitannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com