Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Jalankan Operasi Kontra Teroris Skala Besar

Kompas.com - 18/09/2014, 07:03 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

Sumber Reuters


SYDNEY, KOMPAS.com - Sejumlah ratusan polisi bersenjata lengkap menggerebek rumah-rumah di Sydney dan Brisbane saat sebelum fajar pada Kamis (18/9/2014). Kegiatan tersebut dalam rangka operasi kontra terorisme perdana dalam skala besar.

Hal tersebut dilakukan karena Australia telah menaikkan tingkatan ancaman terorisme setara tingkat nasional untuk yang pertama kalinya. "Serangan terfokus pada sejumlah rumah di pinggiran kota di barat Sydney," kata polisi setempat kepada Reuters.

Selain di Sydney dan Brisbane, operasi kontra teroris juga dilakukan di kota Queensland. Pekan lalu Australia menaikkan tingkat ancaman teror ke level tertinggi dikarenakan ada kemungkinan serangan teroris oleh warga negara Australia radikal di Irak atau Suriah. Namun demikian pemerintah setempat belum menyatakan ada ancaman langsung dari teroris yang diterima saat itu.

Australia yang akan menjadi tuan rumah dari pertemuan pemimpin Summit G-20 di Brisbane pertengahan November mendatang merasa prihatin atas informasi banyaknya warga Australia yang bergabung dengan kelompok militan Islam. Pemerintah Australia menuturkan terdapat sekitar 160 warga Australia yang diketahui telah bergabung bahkan mengikuti pertempuran bersama pasukan militan Islam yang tergabung dalam ISIS di Irak. Dari semua itu, sudah ada 20 orang yang telah kembali ke Australia dan ditakutkan mereka akan menjadi ancaman nasional.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott tengah berfokus pada 20 warganya yang sempat hijrah ke negara di Timur Tengah tersebut. Nantinya pemerintah Australia akan mengirim 600 pasukan serta pesawat tempur sebagai bentuk kontribusi perang melawan militan Islam ISIS di Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com