Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2014, 21:16 WIB
WELLINGTON, KOMPAS.com — Setelah menunggu selama delapan bulan, para ilmuwan Selandia Baru akhirnya bisa meneliti seekor cumi-cumi raksasa seberat 350 kilogram yang selama ini dibekukan.

Sebuah forklift digunakan untuk mengangkat hewan raksasa yang digambarkan berukuran sebesar sebuah minibus itu ke dalam sebuah tangki. Para ilmuwan yakin cumi-cumi seberat lebih dari tiga kuintal itu adalah hewan tak bertulang belakang terberat yang pernah ditemukan di dunia.

Cumi-cumi raksasa seperti ini jarang terlihat pada siang hari atau dalam keadaan hidup. Mereka bahkan kerap dibayangkan sebagai hewan-hewan mitos laut dalam ketimbang sebagai makhluk nyata. Penglihatan kuno terhadap hewan-hewan ini kemudian menciptakan kisah tentang kraken, seekor cumi-cumi raksasa.

Kat Bolstad, pakar cumi-cumi dari Universitas Teknologi Auckland, yang memimpin tim peneliti ini, menggambarkan hewan ini sebagai mahkluk  yang sangat besar dan cantik. Tim pimpinan Bolstad meneliti hewan langka itu di Museum Te Papa Tongarewa di Wellington, Selandia Baru.

"Ini adalah spesimen yang utuh dan ini adalah kesempatan langka bagi kami untuk melakukan penelitian. Ini adalah kesempatan yang spektakuler," ujar Bolstad.

Dalam penelitian itu, dibutuhkan lima orang untuk mengangkat salah satu sirip cumi-cumi raksasa itu. Penelitian ini disiarkan secara online dan sekitar 140.000 orang dari 180 negara menyaksikan penelitian itu.

Bolstad mengatakan, dia dan timnya berusaha mencari jawaban dari banyak pertanyaan terkait hewan langka ini. Misalnya, bagaimana hewan ini hidup dan mati serta di mana posisi hewan ini dalam rantai makanan.

Namun, dalam melakukan penelitian, Bolstad mengatakan tidak akan membedah hewan itu karena belum memastikan rencana museum terhadap cumi-cumi raksasa itu.

"Hewan ini kemungkinan bisa menjadi koleksi museum dan dipamerkan. Kami tidak akan melakukan apa pun yang bisa merusak tujuan itu," tambah Bolstad.

Cumi-cumi raksasa itu ditangkap Kapten John Bennett dan anak buahnya pada awal tahun ini di Laut Ross Antartika. Bennett yang sudah mengarungi Antartika selama 15 tahun sedang mencari ikan gigi saat itu justru menangkap hewan langka ini.

Bennett juga pernah menangkap seekor cumi-cumi raksasa tujuh tahun lalu dan hewan itu masih dipamerkan di Museum Te Papa Wellington, Selandia Baru.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com