Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Dokter Tewas Saat Tengah Menyumbang Sperma

Kompas.com - 12/09/2014, 22:34 WIB
BEIJING, KOMPAS.com — Seorang mahasiswa kedokteran di Tiongkok meninggal dunia karena serangan jantung saat membaca majalah dewasa dalam kunjungan keempatnya ke sebuah bank sperma.

Zheng Gang (23) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sebuah kamar klinik kesuburan di Universitas Wuhan setelah perawat menaruh curiga karena Zheng menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya.

Dua jam setelah dia memasuki kamar, tim medis langsung memasuki kamar tersebut dan menemukan Zheng tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Setelah berupaya menolong dengan memberikan pernapasan buatan, para dokter menyatakan Zheng meninggal dunia di lokasi kejadian.

Kasus kematian Zheng ini sebenarnya terjadi pada Februari 2012, tetapi baru diketahui setelah keluarga Zheng menyeret bank sperma di kota Wuhan itu ke pengadilan karena dianggap tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan mahasiswa itu meninggal dunia.

Namun, pengadilan mengatakan bahwa Zheng, yang belajar di Universitas Wuhan sejak 2010, sudah cukup mampu mengambil keputusan terkait kehidupannya, termasuk keterlibatannya dalam program bank sperma.

Di pengadilan terungkap bahwa Zheng mendaftarkan diri dalam program bank sperma itu pada Januari 2011 dan hanya dalam 10 hari Zheng telah melakukan empat kunjungan untuk mendonasikan spermanya dalam program itu.

Keluarga Zheng menuntut ganti rugi 1 juta poundsterling atau hampir Rp 10 miliar karena menganggap Zheng dipaksa untuk terlibat dalam program itu dan tidak mendapat pertolongan memadai saat ditemukan tak sadarkan diri.

Pengadilan kemudian memutuskan ganti rugi sebesar 19.000 poundsterling (Rp 366 juta) ditambah biaya pemakaman sebesar 8.000 poundsterling atau sekitar Rp 155 juta. Tak puas dengan keputusan pengadilan itu, keluarga Zheng naik banding. Namun, pengadilan malah memperkuat keputusan ganti rugi yang lebih rendah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com