Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jepang Tangkap Pemimpin Yakuza Terbengis

Kompas.com - 12/09/2014, 21:32 WIB
TOKYO, KOMPAS.com — Kepolisian Jepang melakukan penggerebekan untuk menangkap Satoru Nomura, pemimpin kelompok kriminal Kudo-kai Yakuza, salah satu kelompok kejahatan paling bengis di Jepang.

Penggerebekan ini disaksikan ratusan wartawan, termasuk kru televisi yang menggunakan helikopter. Polisi dengan perlengkapan antihuru-hara dan helm memasuki sebuah rumah mewah di kota Kitakyushu, wilayah selatan Jepang.

Ditutupi sebuah payung sebelum digiring ke dalam sebuah minibus polisi yang tak bertanda, Nomura (67) ditahan dengan dakwaan membunuh pemimpin koperasi perikanan setempat pada 1998.

Nomura dituduh membunuh Kunihiro Kajiwara setelah dia menolak membantu geng Kudo-kai mendapatkan keuntungan dari sebuah proyek pekerjaan umum di dekat sebuah pelabuhan.

"Jika polisi menangkap Nomura, berarti mereka memiliki kasus yang sangat kuat untuk melawan orang itu," kata Jun Okumura, dosen tamu di Institut Masalah Global Meiji.

Dua anggota geng yang lain sudah dituntut terkait pembunuhan Kajiwara. Namun, polisi kini meyakini telah memiliki cukup bukti untuk menjerat Nomura.

Aparat keamanan juga masih mencari Fumio Tanoue (58), orang nomor dua di geng kriminal itu. Polisi juga menjerat Tanoue dengan dakwaan yang sama.

Kelompok Kudo-kai yang adalah organisasi kriminal terkuat di wilayah utara Pulau Kyushu itu memiliki 600 anggota aktif dan dikenal sangat mudah menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya.

Dalam laporan terbaru, Badan Kepolisian Nasional Jepang menggambarkan kelompok ini sebagai sebuah organisasi berbahaya yang kerap menggunakan kekerasan fisik terhadap lawan atau mereka yang menolak keberadaan mereka.

Dua anggota geng ini ditangkap karena mencoba membunuh seorang pemimpin perusahaan konstruksi pada Januari 2012. Kelompok ini juga diduga mendalangi percobaan pembunuhan terhadap seorang pensiunan polisi, tiga bulan sesudahnya.

Aksi paling terkenal mereka adalah menyerang Kantor Konsulat Jenderal Tiongkok di Fukuoka pada 1999 menggunakan senapan dan buldoser. Aksi itu didasari protes setelah sebuah geng kriminal Tiongkok mencoba merebut wilayah yang dikuasai Kudo-kai.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com