Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separatis Ukraina Bantah Tembak Jatuh Malaysia Airlines MH17

Kompas.com - 09/09/2014, 21:36 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Milisi separatis pro-Rusia yang mengendalikan Ukraina timur, Selasa (9/9/2014), mengatakan mereka tidak memiliki kemampuan untuk menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17.

Pernyataan milisi separatis ini dikeluarkan setelah tim penyelidik Belanda merilis hasil investigasi sementara yang menyebut MH17 jatuh karena dihantam obyek berkecepatan tinggi.

"Saya hanya bisa mengatakan satu hal, kami tak memiliki peralatan militer yang mampu menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Boeing seperti milik Malaysia itu," kata Alexander Zacharenko, perdana menteri wilayah pemberontak Republik Rakyat Donetsk, seperti dikutip kantor berita Interfax.

Kiev dan Washington menuding pemberontak pro-Rusia yang menembak jatuh pesawat yang dalam perjalanan menuju ke Kuala Lumpur itu pada 17 Juli menggunakan sistem misil canggih yang dipasok Rusia.

Moskwa dan separatis Ukraina secara konsisten membantah tuduhan keterlibatan mereka terkait jatuhnya Malaysia Airlines yang saat itu memang melintas di atas wilayah yang dikuasai pemberontak di ketinggian sekitar 10.000 meter.  Rusia malah balik menuduh militer Ukraina yang sengaja menjatuhkan pesawat berpenumpang 298 orang itu.

"Sudah sangat jelas bahwa ini adalah sebuah aksi provokasi yang dilakukan militer Ukraina untuk mendiskreditkan Rusia dan milisi rakyat," kata Miroslav Rudenko, seorang komandan senior pemberontak.

Para pakar Belanda sebelumnya merilis hasil sementara penyelidikan jatuhnya Malaysia Airlines MH17. Dalam hasil investigasi itu disebut MH17 kemungkinan jatuh karena kerusakan struktural yang disebabkan hantaman sejumlah obyek berkecepatan tingga yang datang dari luar badan pesawat.

Meski laporan dari tim investigasi Belanda ini tidak menyebut salah satu pihak yang dianggap menjadi biang keladi tragedi itu, namun tetap saja berpotensi "menghangatkan" situasi antara Barat dan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com