Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pemerintah Tak Lagi Berpihak...

Kompas.com - 09/09/2014, 14:39 WIB
SUASANA  emosional dan penuh kesedihan terasa kental saat sedikitnya 30 orang berkumpul di Kuil Lama, salah satu kuil Buddhis Tibet yang populer di Beijing, Tiongkok, Senin (8/9/2014).

Mereka adalah para anggota keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang enam bulan lalu. Para kerabat korban itu menggelar peringatan dengan menggelar pembacaan puisi.

Sebagian yang datang tampak menangis, sementara yang lain tampak termenung murung. Suasana ini kontras dengan suasana perayaan festival musim gugur yang tengah digelar di Tiongkok hari-hari ini.

”Setiap hari adalah siksaan bagi kami. Saya mohon kepada orang-orang baik di luar sana, segeralah temukan anak saya,” ujar seorang perempuan bernama Zhang (55).

Dia berasal dari kota Harbin, Tiongkok timur laut. Sejak pesawat yang ditumpangi anak perempuannya itu hilang, 8 Maret silam, dia pindah ke Beijing.

Akan tetapi, acara peringatan yang tadinya berlangsung khidmat dan penuh keharuan itu tiba-tiba rusak ketika serombongan polisi Tiongkok masuk ke lokasi dan membubarkan acara.

Sontak kejadian itu memicu kemarahan para kerabat korban. Mereka berteriak, sementara aparat tampak tak peduli.

Aksi pembubaran macam itu bukanlah yang pertama kali terjadi. Sejak beberapa bulan terakhir, aparat tak segan-segan memukuli dan menangkap mereka yang berkumpul mempertanyakan nasib anggota keluarga mereka.

Bahkan, di antara mereka yang ditangkap terdapat anak- anak berusia empat dan enam tahun. Pihak keluarga korban semakin merasa pemerintah tak lagi berpihak kepada mereka.

Salah satu yang ditangkap adalah Dai Shuqin (61). Dai kehilangan adik perempuan dan keluarganya yang berada di dalam penerbangan naas tersebut.

”Kami tak mengerti mengapa diperlakukan begini. Kami hanya orang biasa. Sebagian dari kami sudah sangat kecewa dan bahkan ingin bunuh diri,” ujarnya.

Dai mengaku, dirinya dan banyak keluarga korban merasa dirundung justru oleh aparat pemerintah. Pemerintah, kata dia, sama sekali tak melindungi mereka.

Fase baru pencarian

Sabtu pekan lalu, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan upaya pencarian bawah air yang lebih intensif dan akan digelar dalam dua pekan mendatang guna mencari pesawat Boeing 777-200ER yang hilang misterius itu.

Abbott juga melawat ke Malaysia untuk membahas hal itu. Australia selama ini memimpin operasi pencarian pesawat berisi 239 orang itu.

”Pencarian bawah laut itu akan dilengkapi dengan teknologi terbaik yang ada saat ini dan akan berlangsung selama diperlukan untuk menelusuri dasar laut,” ujar Abbott seusai bertemu PM Malaysia Najib Razak. (BBC/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com