Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Australia di PNG Dituduh Mendukung ISIS

Kompas.com - 05/09/2014, 16:38 WIB

CANBERRA, KOMPAS.com — Perusahaan pengolahan kayu Australia yang beroperasi di Papua Niugini membantah memiliki keterkaitan dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tuduhan tersebut muncul dalam surat kabar lokal Post Courier.

Perusahaan bernama Cloudy Bay Sustainable Forestry Ltd (CBSFL) itu menyatakan sangat terganggu dengan pemberitaan tidak berdasar tersebut dan menuntut permintaan maaf.

"CBSFL menegaskan, isi pemberitaan mereka sama sekali bohong dan penuh kekeliruan," demikian pernyataan perusahaan tersebut.

"CBSFL menyatakan, semua pegawainya menolak dan mengutuk terorisme, dan bahkan ada pegawai kami yang dikenal luas sering mengkritik terorisme," tambahnya.

Harian Post Courier memuat pemberitaan itu pada Rabu (3/9/2014). Harian itu menyebut sebuah perusahaan Australia di Papua Niugini yang pemiliknya adalah keluarga yang terkait dengan sebuah kelompok teroris internasional.

Bukti-bukti tuduhan dalam pemberitaan Post Courier itu tidak begitu jelas selain hanya menyebut terdapat hubungan kekeluargaan antara pemilik perusahaan dan terpidana atau tersangka teroris.

Tanggapan PNG

Perdana Menteri Papua Niugini Peter O'Neill menanggapi pemberitaan itu dan secara langsung menyebutkan nama perusahaan CBSFL.

"Kemungkinan perusahaan itu terlibat mendanai kelompok teroris sangat memprihatinkan," kata O'Neill, merujuk kepada kelompok ISIS.

"Rakyat kita cinta damai, mereka warga Kristiani, mereka tidak memerlukan perusahaan semacam itu di Papua Niugini," katanya.

"Badan intelijen kita bekerja sama dengan lembaga serupa dari negara lain untuk menangani masalah ini," tambah O'Neill.

Sementara itu, Komisi Tinggi Australia di Port Moresby mengaku tidak tahu-menahu dengan tuduhan tersebut. "Kami tidak tahu bahwa ada orang Australia di Papua Niugini yang dicurigai terlibat terorisme," demikian pernyataan Komisi Tinggi.

Pejuang ISIS

Menurut situs resmi perusahaan, Cloudy Bay memuat nama Mamdouh Elomar sebagai pimpinan perusahaan dan saudaranya bernama Ibrahim Elomar sebagai direktur pelaksana.

Saat ini, anak Mamdouh Elomar, bernama Mohamad, merupakan orang yang sedang dicari Kepolisian Federal Australia karena mem-posting foto-fotonya bersama kepala terpenggal di Suriah. Mohamad dalam posting-an itu mengaku sebagai pejuang ISIS.

Sementara itu, saudara Mamdouh Elomar, bernama Ahmed Elomar, dipenjara karena menyerang polisi dalam kerusuhan di Hyde Park tahun 2012. Kerabat lainnya, bernama Mohamed Ali Elomar, sedang menjalani hukuman penjara 21 tahun karena perannya dalam rencana serangan teror pada 2005.

Pada hari yang sama dengan pemuatan berita tuduhan di Post Courier, harian The Australian memuat artikel mengenai Mamdouh Elomar yang menurut harian tersebut mempromosikan Islam moderat di Australia.

Koran The Australian menyebutkan bahwa Mamdouh Elomar mengaku muak dengan perilaku anaknya dan ia merasa sangat malu. Cloudy Bay Sustainable Forestry Ltd menyatakan tuduhan tersebut bermuatan politis.

"CBSFL mendesak Post Courier untuk menarik artikel tersebut dan meminta maaf secara terbuka," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com