Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MSF: Dunia Kalah dalam Perang Melawan Ebola

Kompas.com - 02/09/2014, 22:45 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Badan amal kesehatan internasional Medecins Sans Frontieres (MSF), Selasa (2/9/2014), mengatakan, dunia tengah menghadapi kekalahan dalam perang melawan ebola.

"Enam bulan epidemi ebola terburuk dalam sejarah, dunia mulai kehilangan perang melawan ebola. Para pemimpin dunia gagal mengatasi ancaman transnasional ini," kata Presiden MSF Internasional, Joanne Liu, di hadapan sebuah sidang PBB di New York.

Liu mendesak komunitas internasional untuk mendanai lebih banyak tempat tidur untuk rumah sakit-rumah sakit lapangan, mengerahkan personel terlatih, serta mengerahkan laboratorium bergerak di Guinea, Sierra Leone, dan Liberia.

MSF menambahkan, krisis ebola paling parah terjadi di ibu kota Liberia, Monrovia, yang diperkirakan memerlukan 800 tambahan tempat tidur untuk rumah sakit.

"Setiap hari kami harus menolak pasien karena tak mampu lagi menampung mereka," kata Stefan Liljegren, koordinator MSF di ELWA Three Unit di Monrovia.

"Saya sudah mengatakan kepada pengemudi ambulans untuk menghubungi saya terlebih dahulu sebelum datang membawa pasien karena kami tak punya tempat untuk merawat mereka," tambah Liljegren.

MSF menambahkan, pada saat pusat-pusat perawatan milik mereka di Liberia dan Sierra Leone sudah kelebihan kapasitas, jumlah kematian akibat ebola terus bertambah. "Di Sierra Leone, jasad penderita ebola membusuk di jalanan karena tak ada yang mengurus," tambah MSF.

Wabah ebola di Afrika telah menewaskan 1.522 orang dan menulari 3.062 orang lainnya menurut data terakhir yang dirilis WHO.

Dengan level infeksi seperti sekarang, WHO khawatir bahwa untuk mengendalikan wabah ini membutuhkan enam hingga sembilan bulan dan sedikitnya biaya sebesar 490 juta dollar AS. Dan, saat itu sebanyak 20.000 orang kemungkinan besar sudah terinfeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com