Namun, penasihat masalah luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, Selasa (2/9/2014), mengatakan, isi pembicaraan dengan Barosso itu tidak benar. "Apakah pernyataan itu benar dikeluarkan atau tidak, saya yakin kalimat yang Anda kutip berada di luar konteks dan memiliki arti yang berbeda," kata Ushakov kepada para jurnalis.
Sebelumnya, harian terbitan Italia La Repubblica mengabarkan rangkuman sebuah debat pekan lalu dalam sebuah sidang Uni Eropa, di mana Jose Manuel Barroso mengatakan bahwa dia telah melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Putin.
Harian itu, mengutip Barroso, menyebut Putin enggan menjawab pertanyaan soal keberadaan pasukan Rusia di Ukraina. Putin malah mengeluarkan kalimat bernada mengancam. "Jika saya mau, kami bisa merebut Kiev dalam dua pekan," demikian Putin seperti ditulis La Repubblica.
Tindakan Barroso membocorkan pembicaraan teleponnya dengan Putin itu mendapatkan kritikan keras dari Yuri Ushakov. "Ini tidak benar dan semua di luar praktik diplomatik normal jika dia (Barroso) mengatakan itu. Ini benar-benar tidak pantas dilakukan sosok politisi seperti dia," tambah Ushakov.
Namun, sejauh ini Kremlin tidak membantah kabar soal pernyataan Putin itu. Kremlin justru lebih sibuk mengeluhkan keputusan Barroso mengungkapkan pembicaraannya dengan Putin.
Sebelumnya, Pemerintah Ukraina mengatakan, Rusia telah mengobarkan perang terhadap negeri itu dan perang ini bisa memakan korban hingga puluhan ribu orang.
Selama ini, baik Ukraina maupun NATO, mencurigai Rusia telah mengirimkan pasukannya ke wilayah Ukraina untuk membantu pemberontak merebut kembali wilayah mereka yang diduduki pasukan pemerintah Kiev. Namun, berulang kali pula Putin membantah telah mengirim pasukan regulernya ke wilayah negeri bekas Uni Soviet itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.