Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Filipina Gagalkan Serangan ke Bandara Manila

Kompas.com - 02/09/2014, 17:44 WIB
MANILA, KOMPAS.com — Kepolisian Filipina menahan tiga orang yang diduga akan meledakkan bandara internasional Manila, kedutaan besar China, dan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Manila. Demikian penjelasan Pemerintah Filipina, Selasa (2/9/2014).

Ketiga orang itu ditahan pada Senin (1/9/2014) di bandara, di dalam sebuah minibus yang mengangkut banyak bom molotov dan kembang api.

Menteri Kehakiman Leila de Lima mengatakan, ketiga tersangka merencanakan serangkaian serangan untuk menunjukkan posisi anti-China.

"Mereka mengklaim sebagai pembela rakyat Filipina dan menganggap China serta praktik para konglomerat dan pertambangan ilegal adalah musuh," kata De Lima.

De Lima menambahkan, ketiga pria itu tampaknya marah terhadap sikap Pemerintah Filipina yang dianggap lemah menghadapi sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Lebih jauh, De Lima menambahkan, kelompok yang diduga melibatkan lebih banyak orang lainnya itu merencanakan serangkaian serangan ke berbagai bangunan yang memiliki kaitan dengan China atau ke komunitas bisnis warga China-Filipina.

"Mereka juga merencanakan untuk menyerang SM Mall of Asia di Pasai City dan kedutaan besar China di Gedung DMCI," ujar De Lima.

SM Mall of Asia adalah milik Henry Sy, orang terkaya Filipina yang lahir di China. Sementara DMCI adalah perusahaan konstruksi milik David Consunji, warga Filipina keturunan China, yang menurut majalah Forbes adalah orang terkaya keenam Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com