Kementerian Energi Thailand sebagaimana warta laman Bangkok Post pada Senin (1/9/2014) sudah mengajukan proposal ihwal kenaikan itu. Alasan kenaikan agar harga gas elpiji untuk sektor transportasi mampu bersaing dengan harga gas elpiji untuk sektor rumah tangga.
Di lapangan, harga elpiji untuk rumah tangga sebesar 22,63 baht per kilo. Sementara, harga elpiji untuk transportasi ada di angka 21,38 baht per kilo. Kenyataan ini menunjukkan adanya selisih harga 1,25 baht per kilo. "Kenaikan harga gas akan bertahap," begitu pernyataan kementerian tersebut.
Masih menurut kementerian tersebut, kebijakan kenaikan harga elpiji juga merupakan bentuk penataan kembali sektor energi di Thailand. Elpiji menjadi salah satu bahan bakar bagi sekitar 20.000 uni taksi di Negeri Gajah Putih.
Sementara itu, Presiden Asosiasi Pedagang Elpiji Thailand Chitsanupong Rungrojngamcharoen menyambut baik kebijakan kenaikan harga elpiji tersebut. "Kenaikan itu mengurangi beban keuangan negara lantaran bisa mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas," katanya.
Pada Kamis pekan lalu, Dewan Nasional Perintah dan Perdamaian mengatakan akan memotong subsidi BBM antara 1-3,89 baht per liter.