Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Berencana Rebut Tanah di Tepi Barat

Kompas.com - 01/09/2014, 10:19 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel mengumumkan rencana untuk mengambil alih 400 hektar tanah Palestina di Tepi Barat. Keputusan untuk mengambil tanah di selatan Bethlehem ini dipercaya sebagai perebutan tanah terbesar oleh Israel selama 30 tahun.

Pemerintah daerah yang dikelola oleh militer mengatakan, rencana ini dibuat sebagai respons atas adanya penculikan dan pembunuhan tiga remaja Yahudi pada Juni lalu.

Warga Palestina mengatakan, upaya diplomatik harus dilakukan untuk melawan Israel. Sementara itu, Amerika Serikat meminta Israel membatalkan rencana ini.

Kontraproduktif

Keputusan diambil pada Minggu (31/8/2014) oleh departemen militer Israel yang bertugas mengatur urusan sipil di Tepi Barat. Pengambilalihan lahan dekat permukiman Yahudi Etzion ini akan membuka jalan untuk pembangunan permukiman baru bernama Gvaot, demikian menurut media Israel.

Menurut kantor berita AFP, negosiator Palestina, Saeb Erekat, mengatakan bahwa masyarakat dunia harus menuntut tanggung jawab Israel atas "kegiatan pembangunan permukiman Israel yang terus berlangsung di Tepi Barat dan Jerusalem Timur".

Sementara itu, seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip Reuters menggambarkan langkah Israel "kontraproduktif dengan tujuan Israel, yang menyatakan ingin menemukan solusi yang menguntungkan bagi kedua pihak".

Palestina menginginkan semua tanah yang direbut Israel sejak 1967 kembali kepada mereka, tetapi lebih dari 500.000 orang Yahudi kini tinggal di lebih dari 200 permukiman dan pos-pos di Tepi Barat, termasuk di Jerusalem Timur. Permukiman ini dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, meskipun Israel membantah hal ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com