Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Irak dan Kurdi Coba Bebaskan Kota Amirli dari Kepungan ISIS

Kompas.com - 31/08/2014, 03:50 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Pasukan Irak dan Kurdi, Sabtu (30/8/2014), mulai melakukan serangan gabungan untuk mendobrak kepungan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terhadap kota Amirli yang mayoritas penduduknya adalah umat Syiah.

Dua orang perwira militer mengatakan pasukan Irak, milisi dan pasukan Peshmerga Kurdi kini maju dari empat arah menuju kota yang sudah lebih dari dua bulan dikepung ISIS itu.

Letnan Jenderal Abdulamir al-Zaidi mengatakan operasi militer ini sudah digelar dengna dukungan angkatan udara Irak dan bersumpah akan menghancurkan pasukan ISIS.

Dalam perjalanan menuju kota Amirli, pasukan gabungan ini sudah merebut 10 desa dan pasukan bantuan sudah diterbangkan menuju kota itu.

Sementara itu, seorang mayor Angkatan Darat Irak, yang memimpin pasukan menuju Amerli dari kota Udhaim, mengatakan gerak maju pasukan agak lambat karena ISIS menanam banyak ranjau di sepanjang jalan.

Mayor ini mengatakan pasukannya kini berada 15 kilometer dari Amirli, sementara pasukan lain yang datang dari arah utara kota kini berada sekitar 3 kilometer dari kota itu.

Serangan udara yang dilakukan angkatan udara menghantam posisi ISIS antara kota Udhaim dan desa Injana. Sang mayor mengatakan setelah melakukan penghitungan lebih dari 40 anggota ISIS tewas akibat serangan udara itu.

Sejak Juni lalu, kota Amirli yang mayoritas penduduknya adalah etnis Turkmen, dikepung pasukan ISIS yang bergerak maju mencaplok wilayah utara Irak.

Warga kota itu memilih mengangkat senjata daripada meninggalkan tempat tinggal mereka. Akibat perlawanan sengit warga, pasukan ISIS tertahan di pinggiran kota dan tak bisa menerobos masuk.

Namun, setelah lebih dari dua bulan dikepung ISIS kota itu mulai kekurangan bahan makanan dan air bersih. Angkatan Udara Irak secara berkala memberikan bantuan yang diantar lewat udara sekaligus membawa warga kota Amirli yang sakit ke lokasi yang lebih aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com