"Jumlah tentara Rusia yang terlibat langsung pertempuran di Ukraina terus bertambah," kata Duta Besar AS untuk Kiev, Geoffrey Pyatt, lewat akun Twitter-nya.
"Rusia juga mengirimkan sistem pertahanan udara terbarunya, termasuk SA-22, ke dalam wilayah Ukraina timur dan kini terlibat aktif dalam pertempuran," tambah Pyatt.
Pernyataan serupa juga disampaikan PM Polandia Donald Tusk yang mengatakan intelijen NATO dan Polandia memiliki bukti bahwa pasukan reguler Rusia beroperasi di wilayah Ukraina.
Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande memperingatkan jika pasukan Rusia diketahui berada di wilayah Ukraina, hal itu sangat tidak bisa diterima dan tak bisa ditoleransi.
Sebelumnya, pada Rabu (27/8/2014), Ukraina mengklaim satu batalyon pasukan Rusia sudah mendirikan markas militer dekat desa Pobeda, sekitar 50 kilometer sebelah tenggara Donetsk. Di sisi lain, seorang pemimpin pemberontak pro-Rusia mengakui pasukan Rusia bertempur bersama para milisi Ukraina.
"Banyak prajurit Rusia yang bergabung dengan kami mengatakan sedang berlibur dan mereka ingin masa liburannya digunakan untuk memperjuangkan kemerdekaan Donbass," kata Alexander Zakharchenko, Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, Kremlin tidak berminat untuk memecah belah Ukraina. Namun, dia mengatakan, Rusia akan mengirim lebih banyak bantuan untuk Ukraina dalam waktu dekat meski mendapatkan kecaman dari Kiev.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.