Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri Mantan Penasihat Muhammad Mursi Minta Bantuan PBB

Kompas.com - 27/08/2014, 22:16 WIB
GENEVA, KOMPAS.com — Istri mantan penasihat presiden terguling Mesir Muhammad Mursi meminta bantuan PBB untuk membebaskan suaminya dari tahanan dan menghentikan pelanggaran HAM di Mesir.

"Saya berbicara kepada komunitas internasional karena mereka memiliki kewajiban untuk mengecam semua kesalahan yang terjadi di Mesir," kata Sarah Attia, Rabu (27/8/2014).

"Faktanya masih banyak orang menderita. Faktanya suami saya masih di dalam penjara, katakan kepada saya jika mereka sudah cukup banyak berbuat," tambah perempuan berusia 33 tahun itu.

Suami Attia adalah Khaled al-Qazzaz, ditahan pada Juli tahun lalu bersama dengan Muhammad Mursi yang digulingkan militer pimpinan Jenderal Abdul Fattah al-Sisi, yang kini menjadi Presiden Mesir.

Qazzaz, yang merupakan salah satu penasihat urusan luar negeri Mursi, tetapi bukan anggota Ikhwanul Muslimin, telah ditahan selama 420 hari tanpa dakwaan. Qazzaz bukan satu-satunya yang bernasib seperti itu.

"Saya bangun tiap hari dengan menghadapi ketakutan hal terburuk akan menimpa keluarga kami, menimpa suami saya," lanjut Attia.

Berbicara menjelang pertemuan dengan para pejabat Kantor Komisioner Tinggi urusan HAM PBB, Attia menyuarakan harapan agar komunitas internasional bertindak dan membantu puluhan ribu orang yang kini menderita di Mesir akibat pelanggaran HAM.

Sebagai seorang warga negara Kanada, Attia ingin melihat negeri tempatnya lahir dan dibesarkan berbuat lebih untuk membantu suaminya, yang juga berstatus penduduk tetap Kanada.

Saat Qazzaz ditangkap, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-34, Attia dan anak-anaknya menunggu di rumah untuk merayakan hari bahagia itu. "Namun, dia tidak pernah pulang," kata Attia.

Attia menambahkan, selama dua bulan pertama, dia tidak mengetahui lokasi suaminya ditahan, meski Qazzaz masih diizinkan untuk meneleponnya sesekali. Akhirnya, Attia mendapatkan informasi terkait kondisi suaminya yang ditahan di penjara Tora di Kairo.

"Selama 418 hari, dia ditahan di sel isolasi. Dia ditahan dalam sel yang sangat sempit dan sangat jarang berinteraksi dengan orang lain serta tak mendapatkan sinar matahari. Dia tak tahu apakah hari itu siang atau malam," kata Attia.

Kondisi di penjara menyebabkan kerusakan pada tulang belakang Qazzaz dan dia sangat membutuhkan pembedahan. Attia mengatakan besar kemungkinan suaminya akan lumpuh secara permanen.

Attia dan anak-anaknya meninggalkan Mesir menuju Kanada pada April lalu karena khawatir akan keselamatan diri dan keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com