Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Dua Tragedi, Malaysia Airlines Ditinggal Ratusan Kru Kabin

Kompas.com - 26/08/2014, 16:34 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Ratusan awak kabin Malaysia Airlines mengundurkan diri setelah dua tragedi dahsyat menghantam maskapai itu. Manajemen Malaysia Airlines, Selasa (26/8/2014), mengatakan, alasan pengunduran diri itu karena para awak kabin khawatir dengan keselamatan mereka.

Maskapai milik Pemerintah Malaysia itu, yang sebelum dua tragedi beruntun itu memiliki rekor keselamatan sangat bagus, menjadi sorotan dalam enam bulan terakhir terkait hilangnya MH370 dan jatuhnya MH17 di Ukraina.

Manajemen Malaysia Airlines mengatakan, 186 kru kabin telah mengundurkan diri dalam tujuh bulan pertama tahun ini yang diduga kuat akibat desakan keluarga terkait dua tragedi beruntun itu.

"Jumlah pengunduran diri kru kabin pun melonjak, menyusul tragedi MH17. Namun, angka itu kini menurun ke level rutin yang bisa diterima," kata Malaysia Airlines.

"Banyak dari mereka yang mengajukan alasan 'desakan keluarga' sebagai penyebab utama pengunduran diri terkait tragedi yang menimpa MH370 dan MH17," tambah manajemen.

Sekretaris Jenderal Serikat Kerja Malaysia Airlines yang mewakili sekitar 8.000 pekerja, Abdul Malek Ariff, mengatakan, perasaan takut terbang kini muncul di antara para awak kabin. Seperti dikuti harian Edge Financial, Abdul Malek mengatakan, pengunduran diri massal ini mengakibatkan staf yang tersisa harus bekerja ekstra keras bahkan hingga 12 jam sehari.

Selain ditinggal ratusan stafnya, Malaysia Airlines kini terengah-engah menghadapi ketatnya persaingan. Selama tiga tahun terakhir sebelum dua tragedi itu, Malaysia Airlines sudah merugi hingga 1,3 miliar dollar AS.

Sementara itu, pada kuartal pertama tahun ini, Malaysia Airlines membukukan kerugian 137 juta dollar AS dan ini merupakan kerugian kuartalan kelima secara beruntun.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com