Leonid Stadnyk (44) memiliki tinggi badan 2,60 meter akibat sebuah kelenjar tumor yang mengakibatkan hormon pertumbuhan tubuhnya terus diproduksi sepanjang hidupnya.
Pada 2007, pihak buku rekor Guinness menobatkan Stadnyk menjadi manusia tertinggi di dunia. Namun, dia menolak Guinness mengukur tinggi badannya. Akhirnya, gelar itu dialihkan kepada pria China, Bao Xishun, yang memiliki tinggi badan 2,36 meter.
Stadnyk menjalani hidup sederhana bersama ibunya di sebuah rumah di Podolyantsi, sebuah desa di wilayah Zhytomyr, dan memilih menyendiri karena menganggap postur tubuhnya itu memberinya lebih banyak kesulitan ketimbang keuntungan.
Alasan utama Stadnyk tak mau tinggi badannya diukur ialah karena satu-satunya yang diinginkannya adalah hidup yang tenang.
Namun, kesehatannya terus menurun yang membuatnya kesulitan bergerak dan memaksanya berhenti bekerja sebagai dokter hewan. Dia kemudian memilih berkebun dan mengurus ternak milik ibunya.
Stadnyk kerap mendapatkan bantuan dari para dermawan, misalnya sebuah komputer dengan "mouse" yang dirancang khusus. Pada 2008, Presiden Ukraina Viktr Yuschenko menghadiahkan sebuah mobil yang sudah dimodifikasi sehingga bisa digunakan Stadnyk.
Sayangnya, dia tinggal di kediamannya kecilnya yang memaksa dia membungkuk dalam-dalam saat keluar atau masuk rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.