Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: "Drone" Israel Diterbangkan dari Negara Lain

Kompas.com - 25/08/2014, 22:55 WIB
TEHERAN, KOMPAS.com — Stasiun televisi Pemerintah Iran, Senin (25/8/2014), menayangkan sebuah drone Israel yang diklaim Garda Revolusi ditembak jatuh pada akhir pekan lalu di dekat sebuah lokasi pengayaan uranium Iran.

Tayangan singkat itu, yang disiarkan stasiun televisi berbahasa Arab Al-Alam, menampilkan apa yang disebut dalam siaran itu sebagai bagian-bagian drone yang tercecer di sebuah lokasi yang tak disebutkan.

Teks bergerak yang ditampilkan bersama gambar sisa-sisa drone itu menginformasikan, drone tersebut ditembak jatuh pada Sabtu (23/8/2014) dan diidentifikasi sebagai Hermes 450, drone buatan Israel.

Namun, dari tayangan itu, tak terlihat adanya tanda apa pun yang bisa dikaitkan dengan Israel dan sejauh ini angkatan bersenjata Israel membantah telah mengerahkan drone ke wilayah Iran.

Sejauh ini, belum ada penjelasan rinci dari Pemerintah Iran terkait insiden tersebut dan sisa-sisa drone itu belum pernah secara langsung diperlihatkan kepada media massa.

Garda Revolusi pada Minggu (24/8/2014) menyatakan telah menembakkan misil saat drone Israel terlihat di dekat fasilitas pengayaan uranium Natanz, sekitar 240 kilometer sebelah selatan ibu kota Teheran.

Pada Senin, Komandan Pasukan Udara Garda Revolusi Iran, Jenderal Amir Ali Hajizadeh, menegaskan drone itu memang milik Israel. Namun, dia menambahkan penerbangan terakhir drone itu tidak berasal dari Israel.

Jenderal Hajizadeh mengatakan, drone Hermes 450 ini memiliki jarak jelajah hingga 800 kilometer. Drone ini juga memiliki dua kamera di bagian depan dan samping yang bisa menghasilkan foto panorama dengan resolusi tinggi.

Titik terdekat Israel berjarak sekitar 1.000 kilometer dari perbatasan paling barat Iran. Sementara itu, fasilitas uranium Natanz terletak 600 kilometer dari perbatasan terdekat dengan Israel.

"Jarak tempuh drone ini mengindikasikan dia tidak diterbangkan dari Israel, tetapi dari sebuah negara di kawasan ini. Kami telah memiliki beberapa petunjuk," kata Jenderal Hajizadeh.

Meski Israel menolak menanggapi klaim Iran itu, negeri itu diketahui memiliki armada besar  pesawat pengintai canggih, termasuk Hermes.

Pembuat Hermes, Elbit, mengatakan, pesawat itu hanya memiliki daya jelajah 300 kilometer sehingga tidak mungkin mencapai wilayah Iran yang paling dekat sekalipun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com