Bangunan utama markas intelijen ini tidak mengalami kerusakan karena dilindungi dinding beton antiledakan, namun pasukan keamanan yang menjaga pintu masuk ke bangunan yang tak jauh dari sebuah perempatan yang sibuk, merupakan sasaran empuk serangan semacam ini.
Sejauh ini belum ada satu kelompok pun yang mengaku bertanggung jawab, namun serangan bom bunuh diri merupakan "ciri khas" para militan Sunni, termasuk mereka yang loyal kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
Serangan ini muncul sehari setelah milisi Syiah membantai 68 warga Sunni di sebuah masjid desa di Provinsi Diyala. Situasi ini memicu potensi serangan balasan, padahal para politisi tengah berupaya untuk membentuk pemerintahan bersatu untuk melawan gerak maju Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menyusul serangan maut di masjid itu, dua kelompok utama Sunni di parlemen menghentikan pembicaraan untuk membentuk kabinet pemerintahan Irak yang baru. Situasi ini menjadi tantangan berat bagi perdana menteri baru Haidar al-Abadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.