Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MEA Alihkan Pusat Ekonomi Dunia

Kompas.com - 22/08/2014, 20:27 WIB
KOMPAS.com - Perwujudan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bisa mengalihkan pusat ekonomi dunia ke Asia Tenggara. Industri-industri besar di luar ASEAN mulai mengarahkan perhatian investasinya ke kawasan ini. Informasi dari sektor industri plastik, kemasan, pengolahan, dan percetakan menunjukkan peluang Indonesia terbilang besar. Ïndonesia menjadi tujuan investasi perusahaan-perusahaan internasional yang mencari basis produksi alternatif dan wilayah penting untuk memperluas bisnis mereka,"kata Managing Director Messe Düsseldorf Asia Gernot Ringling hari ini di Jakarta.

Menyambut MEA, kata Ringling, pihaknya menggandeng mitra lokal PT. Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) menghelat pameran industri plastik, pemrosesan, pengemasan, dan percetakan  pameran Indoplas, Indopack (incorporating Indoprocess), dan Indoprint 2014 pada dua minggu ke depan, tepatnya pada 3-6 September 2014. Lokasinya ada di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Menurut penjelasan Direktur Wakeni Rini Sumardi, pameran ini akan membidik 25.000 pelaku profesional dari berbagai negara. Lebih dari 400 perusahaan internasional dari 20 negara termasuk di antaranya perusahaan terkemuka di Indonesia akan hadir. Selain itu, akan hadir pula paviliun dan grup dari Austria, Negeri Panda, Jerman, Italia, Singapura, Taiwan, dan Thailand.

Rini menerangkan pameran ini  akan mempertemukan asosiasi internasional terkemuka. Sementara di ajang ini, para ahli berbagi pandangan mengenai industri dan perkembangan teknologi terkini untuk meningkatkan sektor industri plastik, kemasan, pengolahan dan pencetakan di Indonesia dan kawasan Asia. Demi menyatukan sektor-sektor industri tadi pameran akan menghadirkan teknologi plastik mutakhir, solusi pemrosesan dan kemasan kreatif dan aplikasi-aplikasi percetakan inovatif guna memenuhi rantai pasok dari ketiga industri tersebut.

Sektor-sektor tersebut di atas akan menjawab kebutuhan ekspor di ASEAN. Pasar yang dibidik adalah 600 juta orang di sepuluh negara ASEAN.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com