Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Vietnam, Pelahap Sekaligus Pencinta Anjing

Kompas.com - 20/08/2014, 18:32 WIB
KOMPAS.com — Ada perubahan anyar di Vietnam dalam beberapa tahun ini. Perubahan itu sejatinya masih terkait dengan kebiasaan menyantap daging anjing bagi kebanyakan rakyat Vietnam.

Mari simak catatan laman Bangkok Post pada Rabu (20/8/2014). Media itu mengatakan, di Hanoi, makin banyak kelihatan warganya berjalan-jalan bersama anjing peliharaan mereka.

Son (22), salah seorang warga, tengah bersantai bersama kekasihnya. Sejoli itu ditemani tiga ekor anjing pudel peliharaan mereka. Tak cuma itu, di halaman rumah Son masih ada beberapa anjing jenis husky, doberman, dan pitbull.

Rupanya, Son menjadikan rumahnya sebagai tempat pemeliharaan dan penitipan anjing. Hewan-hewan itu milik pelanggannya.

Son tidak sendirian. Soalnya, menurut catatan terkumpul, di Ho Chi Minh City, kota di kawasan selatan Vietnam, pada 2006 baru ada satu usaha pemeliharaan dan penitipan hewan.

Kini, di Hanoi, menurut Direktur Marketing Digi, perusahaan yang menaruh perhatian pada perkembangan usaha pemeliharaan dan penitipan hewan di Vietnam, Wayne Capriotto, ada 50 toko tersebut. "Saat ini banyak warga Vietnam memelihara hewan, khususnya anjing, sebagai penanda status sosial mereka," kata Capriotto.

Menurut Capriotto lagi, memelihara anjing juga menjadi penanda munculnya generasi baru di Vietnam yang lebih sejahtera secara ekonomi.

Rerata harga anjing peliharaan di Vietnam, masih menurut data Capriotto, berkisar antara 75 dollar AS per ekor. "Bagi kalangan tadi, banderol itu tak mahal-mahal amat," kata Capriotto.

Sementara ongkos pemeliharaan anjing, termasuk harga pakan, ada di angka 25 dollar AS. "Angka itu terbilang murah di Vietnam," imbuh Capriotto.

Lagi-lagi, tambah Capriotto, Vietnam masih menjadikan produk-produk Barat sebagai simbol status. "Makanan anjing atau anjing ras Barat sekarang acap menjadi penanda kemakmuran," tuturnya.

Selain toko pemeliharaan dan penitipan anjing, di Vietnam juga muncul usaha baru yakni pusat pelatihan anjing. Salah satu contohnya adalah Alpha Dog yang dijalankan Ricky Forester (34), asal Texas, AS. "Permintaan pelatihan anjing makin banyak," katanya.

Pelahap

Kendati begitu, Vietnam, bahkan hingga kini, adalah negeri yang rakyatnya sohor menjadi pelahap anjing. Aliansi Lembaga Perlindungan Anjing (ACPA) menyodorkan data terbarunya. Rerata setiap tahun ada lima juta ekor anjing yang disembelih plus diperdagangkan untuk kebutuhan konsumsi.

Uniknya, tak ada catatan ihwal peternakan anjing di Vietnam. Anjing-anjing yang dibantai itu didapat dari kawasan pedesaan atau didatangkan dari negara-negara tetangga. "Kasus pencurian anjing tetap tinggi di Vietnam," kata lembaga itu.

Harga daging anjing kian mahal saat ini lantaran Pemerintah Vietnam merazia daging anjing impor untuk menekan angka pertumbuhan wabah rabies. "Rerata daging anjing dari jagal atau restoran harganya 35 dollar AS per ekor," ujar Koordinator ACPA Vietnam Le Duc Chinch.

Nah, usut punya usut, sebagaimana temuan di Jalan Phung Hung, pada salah satu restoran penyedia menu berbahan dasar daging anjing, rakyat Vietnam mengolah daging anjing menjadi makanan berbumbu saus atau dengan lemon. "Ada juga menu kebab daging anjing," kata pelayan restoran yang tak ingin disebutkan namanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com