Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus: Dua atau Tiga Tahun Lagi Saya Akan Pergi ke Rumah Bapa

Kompas.com - 20/08/2014, 05:29 WIB

KOMPAS.com — Dalam penerbangan pulang ke Vatikan setelah kunjungan ke Semenanjung Korea, Senin (19/8/2014), Paus Fransiskus mengatakan, umurnya mungkin tinggal dua atau tiga tahun lagi. Meski demikian, dia tak mengesampingkan kemungkinan akan pensiun daripada menjabat sampai meninggal.

Perbincangan dengan wartawan soal "prediksi" umur tersebut terjadi ketika dia diminta tanggapan soal popularitasnya yang mengglobal. Kepopuleran Paus terlihat nyata dalam kunjungan lima harinya di Korea Selatan itu.

"(Soal popularitas) saya melihatnya sebagai kemurahan hati umat Allah. Saya mencoba untuk memikirkan dosa-dosa saya, kesalahan saya, tidak menjadi sombong karena saya tahu itu akan berlangsung hanya dalam waktu singkat. Dua atau tiga tahun lagi saya akan pergi ke Rumah Bapa," ujar Paus lugas.

Menurut Paus, dia sekarang sudah bisa menghadapi peningkatan popularitas ini dengan lebih alami. "Awalnya saya sedikit takut," ujar dia.

Ketika Paus belum berbicara terbuka soal perkiraan usianya, kalangan dalam Vatikan mengaku Paus sudah memberi tahu mereka tentang prediksi tersebut. Menurut sumber itu, Paus mengatakan bahwa dia berpikir hanya punya beberapa tahun lagi umur tersisa.

Meski demikian, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dia juga mempertimbangkan mengambil langkah pensiun sebagaimana yang pada tahun lalu ditempuh pendahulunya, Paus Benediktus XVI. Paus mengatakan, langkah pensiun akan diambil bila dia merasa sudah tak lagi bisa menjalankan tugas secara memadai.

"Mengundurkan diri (dari) kepausan adalah kemungkinan, bahkan jika itu tidak menarik bagi beberapa teolog," kata Paus kepada para wartawan yang sepesawat dengannya. Dia tak menampik bahwa 60 tahun lalu tak pernah terdengar ada cerita pemuka agama Katolik mundur dari jabatannya, tetapi sekarang hal itu biasa saja. "Benediktus XVI membuka pintu," ujar dia.

Dalam perjalanan pulang ini, Paus mengaku sudah berhadapan dengan beberapa masalah saraf dan butuh perawatan. "Harus memperlakukan mereka, saraf ini, dengan baik. Harus memberi mereka mate (minuman teh asal Argentina) setiap hari," ujar dia separuh berseloroh.

"Salah satu (pemicu masalah) neurosis ini adalah karena saya terlalu sering jadi orang rumahan," lanjut canda Paus. Liburan terakhir yang diambil Paus adalah pada 1975, saat dia berlibur ke luar Argentina bersama komunitas Jesuit.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com