Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulama Arab Saudi Sebut ISIS Musuh Utama Islam

Kompas.com - 19/08/2014, 20:24 WIB
RIYADH, KOMPAS.com — Ulama besar Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh, Selasa (19/8/2014), mengecam Al Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai musuh nomor satu bagi Islam.

"Ide ekstremisme, radikalisme, dan terorisme tak ada kaitannya dengan Islam sehingga para pendukungnya adalah musuh nomor satu Islam," kata Sheikh Abdul Aziz di Riyadh.

"Umat Muslim adalah korban utama dari ekstremisme dan kejahatan yang dilakukan mereka yang menyebut diri sebagai Kekalifahan Islam, Al Qaeda, dan kelompok-kelompok yang mendukung mereka," tambah Sheikh Abdul Aziz.

Dia bahkan mengutip sebuah ayat dari kitab suci Al Quran yang mengizinkan penghukuman bagi mereka yang dianggap melakukan hal-hal yang menyakiti Islam.

Pernyataan Sheikh Abdul Aziz ini mewakili pendapat sebagian besar ulama Arab Saudi yang mengecam kebrutalan yang dilakukan ISIS, baik di Suriah maupun di Irak.

ISIS, yang terlebih dahulu sukses menancapkan kukunya di Suriah, melakukan serangan kilat di Irak pada 9 Juni lalu, dan berhasil mencaplok wilayah utara Irak yang cukup luas. Keberadaan ISIS di beberapa negara ini justru dianggap memecah belah umat Muslim dengan berdalih agama.

"Dalam Islam, setelah bidah, maka memecah belah umat Muslim adalah sebuah kejahatan terbesar. Toleransi adalah menjadi dasar perkembangan dan keberadaan Islam," tambah Sheikh Abdul Aziz.

Sementara itu, pada Juni lalu, Raja Abdullah juga telah menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan kelompok ekstremis ISIS masuk ke wilayah kerajaan itu.

"Kami tidak akan membiarkan segelintir teroris menggunakan Islam untuk kepentingan pribadi, meneror umat Muslim dan rakyat negeri ini," kata Raja Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com