Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Penjaga Kamar Mayat Akui Telah Setubuhi 100 Jasad Wanita

Kompas.com - 18/08/2014, 20:56 WIB
WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Seorang penjaga kamar mayat di kota Hamilton, Ohio, AS, mengaku pernah bersetubuh dengan sedikitnya 100 mayat perempuan dalam rentang waktu 1976-1992 saat mendapat giliran kerja malam.

"Saya naik ke atas mayat-mayat itu lalu melakukan hubungan seks dengan mereka," kata Kenneth Hamilton dalam sidang di sebuah pengadilan banding AS.

Meski mengakui perbuatan amoralnya, Kenneth mengatakan bahwa dia melakukan perbuatan itu di bawah pengaruh minuman keras. "Jika saya tidak sedang minum atau tidak minum saat berangkat bekerja, maka semua itu tidak akan terjadi," kata Kenneth.

Istri Kenneth, Pat, yang juga tampil dalam video kesaksian itu, mengatakan bahwa dia sudah mencurigai suaminya melakukan hubungan seksual pada jam kerja saat menjemputnya. Pat lalu berusaha menghubungi staf di Hamilton County terkait perilaku suaminya. Namun, laporan Pat itu diabaikan.

Pemerintah Hamilton County, menurut Al Gerhardstein, kuasa hukum salah satu keluarga korban Kenneth, telah mengabaikan sebuah peringatan.

"Pemerintah setempat mendapatkan banyak peringatan bahwa Kenneth Douglas bekerja di bawah pengaruh alkohol dan narkotika. Jika dia diberhentikan, maka peristiwa ini tak mungkin terjadi," ujar Gerhardstein.

Kasus pemerkosaan jenazah ini terungkap setelah Kenneth Douglas pada tahun 2008 divonis dengan hukuman penjara selama tiga tahun setelah berdasarkan pemeriksaan DNA memastikan bahwa spermanya berada di dalam jasad Karen Range (19).

Kenneth diketahui sering melakukan hal ini setelah pelaku pembunuh Range, David Steffen, mengaku bahwa dia membunuh gadis itu, tetapi tidak memerkosanya.

Pada 2012, Kenneth mengaku bersalah telah melakukan hubungan seksual dengan Chalene Appling (23), setelah perempuan itu tewas dicekik saat hamil enam bulan. Kenneth juga mengaku menyetubuhi jasad perempuan lainnya, April Hicks.

Akibat kejahatannya itu, Kenneth kembali dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun. Kasus ini kembali muncul setelah keluarga korban menggugat pemerintah Hamilton County karena dianggap lalai dan membiarkan perbuatan amoral Kenneth Douglas terus berlangsung.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com