Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militan Serang 2 Pangkalan Militer Pakistan, 7 Orang Tewas

Kompas.com - 15/08/2014, 11:45 WIB
QUETTA, KOMPAS.COM - Sejumlah pria dengan menggunakan senjata otomatis, granat dan memakai rompi bom bunuh bunuh diri menyerang dua pangkalan udara militer di Pakistan barat daya Jumat (15/8/2014) pagi, kata sejumlah pejabat. Pasukan keamanan Pakistan menewaskan sedikitnya tujuh militan dalam serangan itu.

Sarfaraz Bugti, menteri dalam negeri Provinsi Baluchistan yang dilanda pemberontakan mengatakan, kaum militan berusaha untuk menyerbu pangkalan udara Samungli, yang digunakan Angkatan Udara Pakistan, dan pangkalan udara militer Khalid, keduanya terletak di kota Quetta yang merupakan ibukota provinsi itu. Namun usaha mereka gagal menembus penjagaan.

"Baku tembak terjadi di dekat kedua pangkalan udara itu. Tujuh teroris sejauh ini tewas," kata Bugti kepada AFP. "Target serangan adalah kedua pangkalan udara tersebut tetapi polisi dan pasukan keamanan menggagalkan serangan itu," tambahnya. Kedua pangkalan udara itu terpisah 12 kilometer.

Mohammad Amlish, kepala polisi provinsi mengatakan kepada AFP bahwa tujuh personel keamanan, termasuk empat polisi dan tiga tentara, terluka dalam baku tembak tetapi polisi berhasil menghentikan militan memasuki pangkalan udara Samungli melalui sebuah saluran pembuangan. "Kami telah menemukan tiga mayat. Dua dari mereka meledakkan rompi bom bunuh diri mereka setelah dikepung polisi sementara satu lagi ditembak mati," kata Amlish kepada AFP.

Seorang pejabat senior militer mengatakan, sejumlah roket ditembakkan ke pangkalan udara Samungli. Dua dari roket-roket itu mendarat di dalam pagar pangkalan tetapi tidak ada kerusakan yang terjadi.

Kepala Polisi Kota Quetta, Abdul Razzaq Cheema, mengatakan kepada AFP bahwa kaum militan pertama kali melancarkan serangan terhadap pangkalan udara Samungli sebelum menyasar pangkalan militer Khalid sekitar satu jam kemudian. Polisi telah menjinakkan empat bom di dekat dinding luar pangkalan militar Khalid, katanya.

Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Taliban telah mengancam akan merespos keras serangan militer Pakistan baru-baru ini terhadap kaum militan di kawasan suku Waziristan Utara. Pakistan meluncurkan serangan pada pertengahan Juni tak lama setelah serangan yang berani di bandara Karachi yang menewaskan puluhan orang dan mengakhiri proses perdamaian yang sia-sia dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Taliban Pakistan dan Gerakan Islam Uzbekistan mengaku bertanggung jawab atas serangan di bandara Karachi.

Waziristan Utara telah menjadi basis utama Tehreek-e-Taliban Pakistan, yang bangkit melawan negara tahun 2007, sementara Amerika Serikat telah lama menyerukan tindakan terhadap kelompok militan di daerah itu yang menyasar pasukan NATO di Afghanistan.

Lebih dari 500 gerilyawan dan 27 tentara tewas dalam serangan itu sejauh ini, kata militer, walau korban tewas di kalangan pemberontak tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Baluchistan yang miskin didera pemberontakan yang dilakukan suku-suku dari etnit Baluch yang mengupayakan otonomi yang lebih besar dari pemerintah federal dan bagian yang lebih besar dari keuntungan kekayaan sumber daya minyak dan gas. Wilayah itu juga dilanda serangan yang dituduhkan dilakukan oleh gerilyawan Taliban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com