Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Kuno Bernilai Rp 97 Miliar Dicuri dari Sebuah Gereja Italia

Kompas.com - 14/08/2014, 22:59 WIB
ROMA, KOMPAS.com — Sebuah lukisan mahakarya dari zaman Renaisan bernilai sekitar 5 juta poundsterling atau sekitar Rp 97 miliar hilang dari sebuah gereja di Italia. Sejumlah kalangan menduga lukisan mahal itu hilang dicuri atas perintah seorang kolektor atau untuk dijual kembali.

Lukisan cat minyak "Madonna dan Santo Yohanes Sang Evangelis" itu berukuran 3 meter x 2 meter. Lukisan ini adalah karya Guercino, seorang pelukis bergaya Barok, yang diselesaikan pada 1639. Lukisan tersebut dicuri dari gereja San Vincenzo di kota Modena, wilayah utara Italia, pekan ini.

Para kurator mengakui minimnya dana membuat alarm yang seharusnya bisa melindungi lukisan itu tak bekerja saat dibutuhkan. "Sebenarnya ada alarm di dalam gereja, tetapi alarm itu tidak bekerja," kata Monsinyur Giacomo Morandi, Uskup Modena.

Alarm itu adalah sumbangan dari sebuah bank lokal. Namun, ketika anggaran untuk mengurus sistem alarm itu habis maka alarm itu dimatikan. Demikian Morandi kepada harian Corriere della Sera. "Sangat sulit melindungi semua hasil karya seni," kata Morandi.

Lukisan itu diprediksi akan sulit dijual di Eropa karena pengawasan ketat terhadap benda-benda seni hasil curian. Namun, si pencuri bisa saja menjualnya di luar Eropa.

"Atau bisa saja pencurian ini didalangi seorang pencinta seni superkaya yang menginginkan lukisan itu untuk dirinya sendiri, seperti tokoh pemimpin Spectre dalam film-film 007," kata Claudio Strinati, seorang pakar lukisan Guercino.

Sementara itu, Vittorio Sgarbi, seorang kritikus seni, mengatakan, lukisan yang hilang itu merupakan sebuah karya monumental yang setidaknya bisa berharga antara 5-6 juta euro.

"Bagaimana mungkin pemerintah membiarkan karya seni semahal ini tanpa penjagaan sama sekali," ujar Sgarbi.

Para sejarawan seni bahkan khawatir pencuri memotong-motong lukisan itu dan mencoba menjualnya secara terpisah. Kasus pencurian lukisan ini sekarang ditangani unit khusus paramiliter Carabinieri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com