Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Akui Sandera 100 Perempuan dan Anak-anak Yazidi

Kompas.com - 14/08/2014, 10:57 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.COM — Seorang komandan senior ISIS mengatakan kepada CNN, Rabu (13/8/2014) waktu AS, bahwa milisi ISIS telah menculik lebih dari 100 perempuan dan anak-anak warga Yazidi dari Sinjar. Komandan itu, yang tahu tentang peristiwa yang berlangsung, mengatakan, milisi ISIS yang kini berganti nama menjadi Negara Islam telah membunuh sejumlah besar pria ketika mereka mengambil alih kota itu lebih dari seminggu lalu.

"Saat itu, mereka membawa para perempuan dan anak-anak Yazidi dan saya bisa pastikan bahwa para perempuan dan anak-anak itu telah memasuki Mosul," kata komandan tersebut melalui telepon kepada CNN. "Negara Islam menggunakan kesempatan itu untuk membuat mereka masuk Islam."

CNN melaporkan, walau pihaknya tidak bisa memastikan klaim itu secara independen, laporan tersebut muncul menyusul sejumlah laporan para korban selamat yang menggambarkan bahwa para milisi telah merenggut sejumlah keluarga dan memisahkan laki-laki dari perempuan serta anak-anak.

Pada hari yang sama, Pentagon mengatakan bahwa jumlah pengungsi Yazidi yang terdampar di Gunung Sinjar di Irak utara jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi mereka pun lebih baik dari yang diduga. "Berdasarkan penilaian ini, sejumlah lembaga menetapkan bahwa misi evakuasi jauh lebih kecil kemungkinannya (untuk dilakukan)," kata Sekretaris Pers Pentagon, Laksamana John Kirby, dalam sebuah pernyataan setelah tentara AS diterbangkan ke gunung itu untuk melihat secara langsung penderitaan para pengungsi.

Badan pengungsi PBB telah mengatakan bahwa puluhan ribu warga sipil, banyak dari mereka anggota minoritas Yazidi, terjebak di gunung. Mereka lari dari teror kaum militan ISIS, yang telah merebut wilayah luas di Irak dan Suriah dalam sebuah serangan kilat dan brutal.

Sebelum pernyataan Petangon itu, sekelompok kecil pasukan khusus AS telah berada di Gunung Sinjar untuk melakukan apa yang pejabat AS kemukakan sebuah penilaian terhadap krisis kemanusiaan di mana ribuan minoritas Yazidi terjebak oleh milisi ISIS. Kelompok itu menghabiskan waktu 24 jam di gunung untuk mencoba menentukan berapa banyak warga Yazidi yang ada di sana dan kondisi yang mereka hadapi.

Pekan lalu, Presiden Barack Obama mengotorisasi serangan udara guna melindungi pengungsi Yazidi dan personel AS di Arbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdi Irak. Namun, Obama juga telah menegaskan bahwa pasukan tempur AS tidak akan kembali ke medan perang di negara yang tidak stabil itu.

Kirby menekankan, pasukan AS yang melihat sendiri warga sipil yang terdampar di gunung itu tidak terlibat dalam pertempuran apa pun. "Tim itu, yang beranggota sekitar 20 personel, tidak terlibat dalam operasi tempur, dan semua personel telah kembali dengan selamat ke Arbil melalui udara," kata Kirby tentang penilaian pada Rabu itu.

"Tim telah menilai bahwa ada jauh lebih sedikit warga Yazidi di Gunung Sinjar dari yang dikhawatirkan sebelumnya, sebagian karena keberhasilan bantuan kemanusiaan lewat udara, serangan udara terhadap sejumlah lokasi ISIS, upaya pasukan Peshmerga Kurdi, dan kemampuan ribuan warga Yazidi mengungsi dari gunung setiap malam selama beberapa hari terakhir. Warga Yazidi yang tetap bertahan berada dalam kondisi yang lebih baik dari diduga sebelumnya dan punya akses untuk mendapatkan makanan dan air yang telah kami jatuhkan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com