Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Anglikan Minta Australia Beri Suaka untuk Umat Kristen Irak

Kompas.com - 13/08/2014, 19:39 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Para pemimpin Gereja Anglikan mengutuk situasi yang memburuk di Irak utara, dan meminta pemerintahan Tony Abbott untuk memberikan suaka kepada warga Kristen Irak yang tengah menderita.

Berbicara di Melbourne, Pendeta Justin Welby mengatakan, situasi di Irak adalah bagian dari  penyiksaan warga Kristen dan minoritas lainnya yang secara global terus meningkat.

“Apa yang terjadi sekarang ini di utara Irak adalah di luar batas teror manusia yang telah kita lihat selama beberapa tahun belakangan. Kita tak bisa membiarkan kebengisan ini dilepaskan tanpa hukuman,” ujar pendeta Justin berapi-api.

Namun ia mengatakan, kelompok seperti ISIS memang ditolak oleh mayoritas Muslim dan karenanya meminta komunitas global untuk mencatat pelanggaran hak asasi manusia yang tengah terjadi di Irak sehingga para pelakunya dapat dihukum.

Pendeta Justin berada di Australia sebagai bagian dari tur dunia Gereja Anglikan dan untuk menghadiri penahbisan Philip Freier sebagai pendeta senior Gereja Anglikan Australia yang baru di Katedral St.Paul.

Sementara itu,Pendeta Philip, yang ditunjuk menempati jabatan baru sejak bulan Juni, mengatakan, dia telah menulis surat ke PM Tony Abbott dan juga Menteri Imigrasi, Scott Morrison, agar menawarkan suaka kepada warga Kristen Irak.

“Sebagai pendeta senior Gereja Anglikan Australia, saya telah menulis surat ke Perdana Menteri Tony Abbott, memuji respon cepat Australia untuk menyediakan bantuan ke ribuan pengungsi Irak. Saya juga memintanya untuk meniru Perancis yang memberikan suaka kepada warga Kristen di utara Irak yang tengah dipaksa berpindah agama atau menghadapi kematian,” kata Philip.

Ia berujar, dirinya optimistis pemerintah akan ‘merespon dengan belas kasih’. Pendeta Philip menambahkan, akan muncuk perdebatan sengit tentang bagaimana masyarakat mengatasi kembalinya warga negara Australia yang ambil bagian di konflik Irak dan Suriah.

“Ini akan jadi isu yang sangat besar bagi negara kita – bagaimana kita memahami orang-orang yang memilih untuk terlibat dalam perang jihad yang kejam ini...bagaimana kemudian mereka terintegrasi kembali ke masyarakat. Saya pikir, akan ada perdebatan publik yang signifikan," kata Philip.

"Potret yang kita lihat mengerikan. Sebagian besar warga Australia akan takut membayangkan ada sesama warga Australia yang terlibat dalam aksi kejam seperti itu dan gerakan yang tujuannya terlihat seperti genosida,” dia menjelaskan.

Dia melanjutkan, para donor berjuang untuk memberi bantuan kepada jutaan pengungsi yang disebabkan kekerasan itu. “Penderitaan yang dialami berat sekali. Para pengungsi butuh makanan, air, pakaian, pasokan obat dan masih banyak lagi. Saya minta warga Anglikan dan tiap orang untuk membantu mereka yang membutuhkan,”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com