Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Izinkan Pemakaian Obat Eksperimen untuk Perangi Ebola

Kompas.com - 12/08/2014, 21:36 WIB
GENEVA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (12/8/2014), menyetujui penggunaan obat yang masih dalam tahap eksperimen untuk memerangi wabah ebola yang sudah mengakibatkan lebih dari 1.000 nyawa melayang.

Deklarasi WHO ini dikeluarkan setelah sebuah perusahaan AS yang tengah melakukan percobaan serum anti-ebola mengatakan telah mengirim persediaan serumnya ke Afrika barat yang dilanda wabah ebola.

Pemerintah Liberia dikabarkan sudah meminta contoh obat ekperimental ZMapp yang memberikan efek positif untuk dua warga AS yang terinfeksi ebola. Sampel obat ini, kata pemerintah Liberia, akan dibawa perwakilan pemerintah AS akhir pekan ini.

Wabah ebola yang digambarkan sebagai wabah terburuk sejak penyakit ini ditemukan empat dekade lalu, telah menewaskan 1.013 orang sejak awal tahun ini.

Kasus-kasus terbanyak ebola hingga kini masih terkonsentrasi di Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria. Semuanya adalah negara Afrika barat yang memiliki sistem dan infrastruktur kesehatan yang tak terlalu baik.

Wabah ebola ini juga telah menewaskan seorang pastor asal Spanyol Miguel Pajaras, yang terinfeksi penyakit ini di Liberia dan meninggal dunia di Madrid, lima hari setelah dievakuasi.
Pastor Pajaras menjadi warga negara Eropa pertama yang meninggal dunia akibat penyakit menular yang ganas ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com