Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HRW: Para Pejabat Mesir Lakukan Kejahatan terhadap Kemanusiaan

Kompas.com - 12/08/2014, 16:25 WIB
KAIRO, KOMPAS.com — Organisasi pemantau HAM, Human Right Watch (HRW), Selasa (12/8/2014), menuding para pimpinan tertinggi Mesir melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan" pada 14 Agustus 2013 saat membubarkan unjuk rasa pro-Muhammad Mursi.

Saat itu, aparat keamanan Mesir menyerang dua lapangan besar di Kairo yang digunakan sebagai basis pengunjuk rasa pro-Mursi, yaitu lapangan Rabaa al-Adawiya dan Nahda.

Pembubaran paksa itu berujung bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa yang kemudian menghasilkan apa yang oleh HRW disebut sebagai "salah satu pembunuhan pengunjuk rasa terbesar dalam sehari sepanjang sejarah modern".

Sebuah laporan HRW menyebutkan, berdasarkan investigasi dan wawancara dengan lebih dari 200 saksi mata, aparat keamanan Mesir dengan sengaja menggunakan "kekuatan mematikan" untuk membubarkan unjuk rasa.

"Pembunuhan itu tak hanya menghasilkan pelanggaran serius terhadap HAM internasional, tetapi juga menimbulkan kejahatan terhadap kemanusiaan," demikian isi laporan yang dirilis HRW setahun setelah peristiwa berdarah di Kairo itu.

HRW melanjutkan, laporannya menunjukkan bahwa petinggi keamanan paling senior Mesir beserta para pemimpin rantai komando keamanan harus diinvestigasi keterlibatannya.

"Termasuk Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim, Menteri Pertahanan Abdel Fattah al-Sisi, dan Medhat Menshawy yang memimpin pembubaran di lapangan Rabaa al-Adawiya," demikian HRW.

Menurut HRW, sebanyak 817 pengunjuk rasa pro-Mursi tewas di Rabaa al-Adawiya. Sementara menurut reporter AFP di lapangan itu, dalam beberapa jam sedikitnya 100 pengunjuk rasa tewas.

"Pembubaran paksa pengunjuk rasa itu bukan hanya penggunaan kekerasan berlebihan akibat pelatihan yang buruk," kata Kenneth Roth, Direktur Eksekutif HRW.

"Itu adalah pembubaran paksa yang direncanakan para pejabat tertinggi Mesir. Sebagian dari mereka saat ini masih menjabat di Mesir," tambah Roth.

Sepanjang hari itu lebih dari 1.400 orang tewas, lebih dari 15.000 orang ditahan, termasuk Mursi dan para petinggi Ikhwanul Muslimin, dan 200 orang sudah dijatuhi hukuman mati dalam proses pengadilan kilat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com