Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Kerja di Sao Paulo Harus Jalani Tes Keperawanan

Kompas.com - 11/08/2014, 20:51 WIB
SAO PAULO, KOMPAS.com — Para aktivis hak-hak perempuan Brasil mengecam keputusan negara bagian Sao Paulo yang mengharuskan para perempuan yang akan melamar pekerjaan di sektor pendidikan menjalani tes keperawanan.

Para aktivis hak perempuan menilai keputusan itu merupakan pelanggaran terhadap privasi perempuan dan menjatuhkan kehormatan para perempuan.

Selain itu, para pencari kerja itu juga harus menjalani pemeriksaan pap smear untuk memastikan bahwa mereka tidak mengidap kanker atau memberikan surat dokter yang menyatakan mereka tidak aktif secara seksual.

"Langkah ini melanggar hak-hak perempuan. Ini (keperawanan) adalah informasi pribadi yang harus dijaga para perempuan. Sangat aneh jika langkah ini dilanjutkan," kata Ana Paula de Oliveira Castro, pengacara kasus-kasus perempuan di Sao Paulo.

Sementara itu, Sekretariat Khusus untuk Hak-hak Perempuan Brasil mengatakan, organisasi ini menentang keputusan pemerintah Sao Paulo itu.

"Perempuan memiliki hak untuk memilih apakah tes semacam ini akan memengaruhi kehidupan profesional mereka," demikian pernyataan sekretariat.

Sementara itu, Departemen Manajemen Publik Sao Paulo mengatakan, serangkaian tes itu harus ditempuh untuk memenuhi standar dan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Brasil untuk para pegawai negeri.

Aturan ini, sambung departemen itu, juga berlaku untuk para pelamar pekerjaan di semua instansi pemerintah federal dan negara bagian.

Isu ini muncul ke permukaan setelah sebuah situs berita lokal mewawancarai seorang perempuan berusia 27 tahun yang mengatakan bahwa dirinya sangat malu saat meminta surat keterangan dokter yang memastikan keperawanannya.

Tahun lalu situasi serupa memicu kemarahan publik di negara bagian Bahia setelah seorang perempuan yang melamar pekerjaan di kesatuan kepolisian diminta menjalani tes untuk membuktikan bahwa selaput daranya masih utuh.

Setelah kasus itu mencuat, pemerintah negara bagian memutuskan agar tes selaput dara itu dihapuskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com