Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Dukung Serangan Udara AS di Irak, tetapi Tak Akan Ambil Bagian

Kompas.com - 08/08/2014, 15:02 WIB
LONDON, KOMPAS.com — Perdana Menteri Inggris David Cameron, Jumat (8/8/2014), menyatakan keprihatinannya yang mendalam terkait situasi di Irak dan menyambut baik keputusan Presiden AS Barack Obama dengan mengotorisasi serangan udara terhadap para ekstremis Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Namun, juru bicara kantor Cameron di Downing Street, London, mengatakan, Inggris—yang bergabung dalam invasi pimpinan AS ke Irak tahun 2003—tidak akan merencanakan intervensi militernya sendiri ke Irak.

"Saya sangat prihatin dengan situasi mengerikan di Irak dan situasi putus asa yang dihadapi ratusan ribu warga Irak," kata Cameron dalam sebuah pernyataan. "Dan saya sangat-sangat mengecam serangan barbar yang dilancarkan kaum teroris ISIS (yang kini berganti nama menjadi Negara Islam) di seluruh wilayah itu."

Dia menambahkan, "Saya menyambut baik keputusan Presiden Obama yang menerima permintaan Pemerintah Irak membantu dan melakukan serangan udara, jika perlu, untuk membantu pasukan Irak saat mereka melawan para teroris ISIS demi membebaskan warga sipil yang terperangkap di Gunung Sinjar. Dan saya sepenuhnya setuju dengan Presiden bahwa kita harus membela nilai-nilai yang kita anut, hak menjadi orang yang merdeka dan bermartabat, apa pun agama Anda".

Namun, seorang juru bicara Downing Street mengatakan, "Kami tidak merencanakan intervensi militer."

Cameron mengatakan, dia sangat prihatin terhadap anggota komunitas minoritas Yazidi yang melarikan diri dari kaum ekstremis Sunni dan sekarang terjebak di Gunung Sinjar. "Mereka takut dibantai jika turun lagi dari lereng gunung, tetapi menghadapi kelaparan dan dehidrasi jika mereka tetap di gunung," katanya. "Dunia harus membantu mereka pada saat mereka sangat membutuhkan itu."

Hari Kamis, Obama memerintahkan sejumlah pesawat tempur AS kembali mengudara ke langit di atas Irak untuk menjatuhkan makanan bagai para pengungsi dan jika diperlukan serangan udara dilancarkan demi menghentikan apa yang Obama katakan sebuah potensi "genosida".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com