Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuduh Hamas Culik Prajuritnya, Israel Batalkan Gencatan Senjata

Kompas.com - 01/08/2014, 19:24 WIB
GAZA CITY, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Israel, Jumat (1/8/2014), mengatakan gencatan senjata 72 jam yang telah disepakati dengan Hamas batal setelah Israel menuding Hamas telah menculik seorang prajuritnya di tengah jeda baku tembak.

"Ya. Kami melanjutkan aktivitas kami di lapangan. Indikasi awal kami, seorang prajurit diculik dalam sebuah insiden di mana teroris merusak gencatan senjata," kata juru bicara AD Israel, Peter Lerner menanggapi pertanyaan wartawan.

Lerner melanjutkan, prajurit itu hilang dalam baku tembak dengan militan Gaza yang muncul dari dalam terowongan. Salah satu dari anggota militan itu meledakkan dirinya dengan bom yang diletakkan pada ikat pinggangnya.

Lerner menambahkan, baku tembak itu terjadi di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Di wilayah itu juga jurnalis AFP melaporkan terjadinya baku tembak dan militer Israel meminta warga untuk tinggal di dalam rumah saat mereka mengejar "elemen-elemen teroris".

Sejauh ini Hamas belum mengeluarkan pernyataan terkait tuduhan penculikan yang dilayangkan militer Israel. Namun, Hamas mengatakan tuduhan penculikan itu hanya sebuah pembenaran agar Israel bisa membatalkan gencatan senjata.

"Tuduhan itu hanya pembenaran agar Israel bisa membatalkan gencatan senjata dan menutupi pembantaian di Rafah," demikian juru bicara Hamas, Fawzi Barhum.

Pembantaian di Rafah adalah serangan militer Israel yang menewaskan 35 orang hanya beberapa jam setelah gencatan senjata selama 72 jam disepakati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com