Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/08/2014, 16:24 WIB
BRASILIA, KOMPAS.com — Sebuah suku asli Amerika Selatan yang hidup terisolasi dan kabur dari serangan di Peru muncul di pedalaman hutan Amazon, Brasil, dan untuk kali pertama membuat kontak dengan dunia luar.

Para pakar Brasil menduga anggota suku pedalaman ini telah melintasi perbatasan Peru-Brasil karena menghindari serbuan para pembalak hutan dan penyelundup narkoba.

Suku terasing yang menjadi bagian kelompok bahasa Pano membuat kontak dengan suku Indian Ashaninka, warga asli wilayah utara Brasil pada akhir Juni lalu.

Pertemuan kedua suku di tepian sungai Envira di negara bagian Acre yang berbatasan dengan Peru itu didokumentasikan dalam sebuah video yang kemudian dirilis Yayasan Nasional Indian (Funai) Brasil.

Dalam salah satu bagian video itu terlihat seorang warga suku Ashaninka memberikan pisang untuk dua pria suku terasing itu. Para pria suku terasing itu nyaris tak berpakaian dan membawa senjata berupa busur dan anak panah.

Jaminawa Jose Correira, seorang warga suku Ashaninka yang berinteraksi dengan para pria suku terasing itu, mengatakan, mereka datang untuk mencari senjata dan sekutu.

"Mereka menggambarkan telah diserang oleh sekelompok orang dan banyak anggota suku itu yang tewas akibat terjangkit flu dan dipteri," kata Jaminawa.

Funai mengatakan, setelah melakukan interaksi singkat dengan suku Ashaninka, para anggota suku terasing itu kembali masuk ke dalam hutan. Namun, mereka kembali tiga pekan kemudian karena mereka terjangkit flu.

Pemerintah kemudian mengirim sebuah tim kesehatan untuk mengobati tujuh anggota suku yang terjangkit flu.

Funai mengatakan wilayah Amazon Brasil memiliki jumlah suku terasing terbesar di dunia yaitu sekitar 77 suku. Semua suku terasing itu sama sekali belum terjamah dunia luar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com