Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Tiongkok Bobol Pertahanan Israel

Kompas.com - 01/08/2014, 04:35 WIB

KOMPAS.com - BBC menemukan bukti yang kemungkinan memastikan bahwa peretas berhasil mencuri dokumen militer rahasia dari dua perusahaan milik pemerintah Israel yang mengembangkan sistem pertahanan peluru kendali Kubah Besi (Iron Dome).

Pelanggaran ini pertama kali diumumkan blogger masalah keamanan Brian Krebson hari Senin (28 Juli 2014).

Tetapi perusahaan-perusahaan ini menyangkal jaringan rahasia mereka telah dibobol, lapor wartawan BBC Joe Miller.

Meskipun demikian, tim yang menemukan kejadian ini telah memberikan BBC akses terhadap laporan intelijen yang mengisyaratkan ratusan dokumen memang sudah disalin.

Dokumen yang dicuri dalam beberapa bulan itu berkaitan dengan roket balistik, pesawat tanpa awak, dan peluru kendali Arrow III.

Cyber Engineering Services (CyberESI) mengamati kegiatan peretas tersebut selama delapan bulan di tahun 2011 dan 2012.

Dilaporkan bahwa data diambil peretas yang diperkirakan mencari data intelijen terkait dengan Iron Dome.

Sistem pertahanan antipeluru kendali ini dapat menghentikan dan merusak roket dan tembakan.

Teknologi ini dipandang banyak pihak mencegah kematian banyak warga sipil Israel selama konflik dengan milisi Klik Gaza.

Laporan CyberESI mengisyaratkan serangan menggunakan peralatan canggih mirip dengan yang digunakan pihak di Tiongkok yang meretas perusahaan pertahanan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com