Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Sewa Kapal Feri untuk Evakuasi Warganya dari Libya

Kompas.com - 31/07/2014, 17:39 WIB
MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina akan menyewa sejumlah kapal feri untuk mempercepat evakuasi 13.000 warganya dari Libya. Demikian pernyataan seorang pejabat negeri itu, Kamis (31/7/2014), sehari setelah seorang pesawat Filipina diperkosa di Libya.

Kementerian Luar Negeri Filipina membenarkan tragedi yang menimpa perawat yang bekerja di ibu kota Libya, Tripoli. Insiden itu hanya berselang 10 hari setelah seorang seorang pekerja konstruksi Filipina dipancung di Benghazi.

"Kami mengecam kejahatan yang menimpa warga negara kami," kata juru bicara kepresidenan Filipina, Herminio Coloma kepada wartawan di Manila.

Atas serangkaian insiden itu, pemerintah Filipina memerintahkan 13.000 warganya di Libya untuk meninggalkan negeri itu. Tim Kemenlu saat ini sedang mengatur evakuasi lewat jalur darat ke Tunisia dan Mesir.

Namun, sejauh ini baru 700 warga Filipina yang sudah meninggalkan negeri yang tengah bergolak tersebut. Padahal situasi keamanan Libya terus memburuk dengan pecahnya pertempuran di berbagai permukiman penduduk.

Pada 2011, pemerintah Filipina juga mengevakuasi warganya di Libya saat terjadi gejolak revolusi yang akhirnya menggulingkan diktator Moammar Khadaffy. Saat itu, sebagian warga Filipina dievakuasi menggunakan kapal feri menuju Malta sebelum diterbangkan ke kampung halaman mereka.

"Seperti yang sudah pernah kami lakukan sebelumnya, pemerintah akan menyewa kapal feri untuk mengevakuasi warga negara Filipina," ujar Coloma.

"Kami ulangi permintaan kami agar warga Filipina memenuhi perintah evakuasi ini," tambah Coloma.

Sebanyak 10 juta warga Filipina bekerja di luar negeri, sebagian besar tersebar di berbagai negara Timur Tengah. Akibat gaji yang jauh lebih besar, banyak warga Filipina enggan pulang meski negeri tempat mereka bekerja sedang dilanda krisis politik bahkan perang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com