Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Israel "Selfie" Sambil Tersenyum Saat Lari dari Serangan Roket Hamas

Kompas.com - 25/07/2014, 11:37 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.COM — Saat sirene serangan udara berbunyi di seantero Israel, ratusan ribu orang berebut ke tempat penampungan yang aman. Berlindung di ruang-ruang yang aman, tempat perlindungan khusus tahan bom, dan tangga bisa menjadi pengalaman menakutkan bagi banyak warga Israel. Namun, puluhan remaja dan orang dewasa telah mem-posting foto-foto selfie sambil tersenyum di Facebook untuk mendokumentasikan pengalaman mereka.

Sara Eisen, seorang warga Beit Shemesh di Israel tengah, membentuk sebuah kelompok yang disebut Bomb Shelter Selfies. "Ada selfie untuk segala macam hal, jadi saya berpikir kenapa tidak untuk tempat penampungan yang tahan bom?" kata Eisen kepada harian Haaretz.

Dia menjelaskan, kelompok itu merupakan cara untuk "menunjukkan kepada dunia bahwa kami tidak membiarkan ini menimpa kami."

Semula, kata dia, "Saya ingin menyebutnya Bomb Shelter Bombshells". Namun, suaminya bilang itu berlebihan."


Facebook Warga Israel di tempat perlindungan
Kelompok itu punya ratusan foto yang diambil dari seluruh wilayah negara itu selama dua minggu terakhir. Banyak dari foto-foto tersebut menunjukkan warga Israel sedang tersenyum dan tertawa saat mereka berpose untuk difoto.

Dalam salah satu foto, seorang wanita muda ditampilkan sedang berdiri di samping seorang pria tua yang hanya mengenakan handuk. Keterangan foto itu berbunyi "Bertemu tetangga di tempat penampungan."

Sebuah foto lain menunjukkan sekelompok gadis remaja sedang tersenyum, melambaikan tangan, dan menjulurkan lidah mereka ke arah kamera. Sebuah keluarga berpose dalam sebuah foto riang dengan tulisan di sampingnya berbunyi, "Menikmati gencatan senjata ini".

Banyak foto kelompok itu memperlihatkan warga Israel dengan hewan peliharaan mereka yang mereka bawa ke tempat penampungan.


Facebook Foto selfi warga Israel di ruang aman
Selain mem-posting foto, para pengguna juga berbagi tips tentang cara menjaga anak-anak agar tetap terhibur selama berjam-jam di tempat penampungan serta orang-orang Yahudi dari seluruh dunia yang mem-posting pesan dukungan. Salah seorang pengguna menulis, "Senang bagaimana kalian menjaga keamanan dan menemukan sikap positif yang indah dan tetap tersenyum. Komunitas Yahudi di wilayah Washington DC mendukung Israel."

Namun, kelompok tersebut dikritik oleh para pengguna internet yang merasa hal itu membuat sebuah ejekan terhadap meningkatnya jumlah korban tewas warga Palestina.

Salah seorang pengguna menulis, "Tebak siapa yang tidak punya tempat penampungan atau tempat yang aman untuk ditempati? Anak-anak Gaza." Yang lain menulis, "Sementara itu, wanita dan anak-anak Palestina tidak punya kemewahan untuk berlari ke tempat penampungan yang tahan bom saat bom-bom Israel jatuh dari langit. Ini bukan perang, ini pembersihan etnis."

Namun, Eisen menulis di grup itu, "Ada orang yang menyatakan bahwa faktanya kami tersenyum/tidak mati membuktikan bahwa Israel tidak menderita. Saya tidak akan menyesal karena tetap hidup, melindungi anak-anak saya."

Konflik yang sudah berlangsung 16 hari itu telah merenggut 718 nyawa warga Palestina, kebanyakan warga sipil, kata pejabat kesehatan Palestina.

Israel telah kehilangan 32 tentara, semuanya tewas sejak 17 Juli, ketika negara itu memulai operasi darat skala penuh yang bertujuan untuk menghentikan serangan roket dari Gaza dan menghancurkan jaringan terowongan lintas perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com