Tagar (tanda pagar) #JewsandArabsRefuseToBeEnemies dipicu oleh sebuah foto yang diambil wartawan Arab-Amerika, Sulome Anderson, sedang mencium pacar Yahudi-nya, Jeremy. "Saat disadari, kami adalah manusia dan kami saling mencintai dan itulah yang paling penting," kata Anderson kepada ABC News. "Ketika kami memulai kencan, kami berdebat banyak hal tentang politik dan perlahan tapi pasti, kami mulai mencapai beberapa konsensus," kata Anderson. "Kadang-kadang kami masih berdebat, tetapi kami semakin memahami perspektif masing-masing."
Tren tersebut menyebar di seluruh dunia. Orang-orang Palestina dan Yahudi yang prihatin bersatu di Paris, Berlin, dan New York.
"Kami ingin menyebarkan sebuah gagasan yang tidak akan terpolarisasikan, sesuatu yang akan didengar tidak hanya oleh orang-orang yang setuju dengan kami tetapi juga oleh mereka yang tidak," kata Anderson kepada LA Times. "Militansi dan kemarahan tidak membantu membuat konflik ini berakhir. Kami berpikir, mungkin sudah waktunya untuk melakukan pendekatan yang berbeda."
"Namun terkait Israel dan Gaza, di dunia maya dan di media sosial nadanya tampaknya jadi kian keras dan semakin keras dan orang-orang menggunakan kata-kata yang kasar. Kami ingin membuat suara yang melawan itu. Kita bisa tidak setuju, tetapi kita harus mampu meredakan kebencian."
Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah mengecam serangan Israel di Gaza. PBB menggambarkan serangan tersebut sebagai "tidak proporsional dan tanpa pandang bulu." PBB telah meluncurkan sebuah penyelidikan terkait tuduhan kejahatan perang yang dilakukan Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.