Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Parlemen India Paksa Pria Muslim Makan pada Saat Puasa

Kompas.com - 23/07/2014, 20:53 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Gelombang protes terjadi di India setelah sebuah tayangan berita televisi menampilkan para anggota parlemen dari kelompok Hindu garis keras, Shiv Sena, memaksa seorang pria yang tengah menjalankan puasa untuk makan.

Insiden itu terjadi pekan lalu di ibu kota New Delhi ketika 11 anggota parlemen dari Partai Shiv Sena mengonfrontasi pengawas katering Arshad Zubair. Demikian dikabarkan harian Indian Express, Rabu (23/7/2014).

Para wakil rakyat itu mengeluhkan kualitas makanan yang disediakan di penginapan untuk pejabat di negara bagian Maharashtra, basis Shiv Sena.

Dalam sebuah rekaman televisi terlihat anggota parlemen Rajan Baburao Vichare mencoba beberapa kali memasukkan roti ke mulut Arshad Zubair yang sedang berpuasa. Rajan Baburao mengatakan, dia tak bermaksud mengganggu ibadah puasa yang sedang dijalani Arshad. Dia hanya ingin menunjukkan bahwa roti yang disediakan terlalu keras.

Namun, perilaku para anggota parlemen itu membuat geram pemimpin perusahaan katering yang dipermasalahkan. Dia mengatakan merasa sangat marah terkait insiden yang melibatkan kepercayaan seseorang.

Manajer perusahaan katering itu mengatakan, para anggota parlemen itu bahkan pernah memasuki ruang makan pekan lalu diiringi kru televisi dan memorak-porandakan peralatan dapur.

"Mereka juga mengancam para staf dapur dengan menggunakan kata-kata yang sangat kasar," kata sang manajer dalam surat elektroniknya kepada seorang pejabat pemerintah Maharashtra.

Tindakan para anggota parlemen Shiv Sena itu mengundang kecaman dari Partai Kongres yang beroposisi. Juru bicara Partai Kongres, Manish Tewari, mengatakan, para politisi itu melanggar keyakinan agama seseorang dengan berusaha menyumpalkan roti ke mulutnya.

"Itu adalah sebuah perilaku yang harus dikecam sekeras-kerasnya," kata Tewari kepada wartawan.

Sementara itu, seorang pejabat tinggi negara bagian Maharashtra, Sekretaris Utama J Shaharia, juga mengecam insiden memalukan itu. "Kami tengah menyelidiki keseluruhan masalah ini dan kami akan mengambil langkah yang sepatutnya untuk mengatasi masalah ini," ujar Saharia.

Partai Shiv Sena, yang merupakan sekutu utama PM Narendra Modi yang memenangi pemilu Mei lalu, memiliki reputasi menolak pesta hari Valentine dan mempromosikan cauvinisme etnis serta keagamaan. Mereka juga kerap menyerang kelompok minoritas, terutama warga pemeluk Islam dan Kristen di India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com