Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Rusia Tuduh Jet Tempur Ukraina Tembak Jatuh Malaysia Airlines #MH17

Kompas.com - 22/07/2014, 12:45 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com — Rusia menyampaikan sebuah penjelasan kontroversial terkait jatuhnya Malaysia Airlines MH17 pekan lalu.

Berbicara kepada sejumlah media, seorang perwira tinggi AD Rusia, Letnan Jenderal Andrei Kartopolov, Selasa (22/7/2014), mengatakan, sebuah jet tempur Ukraina kemungkinan terlibat dalam tragedi itu dan bukan kelompok separatis Ukraina.

Intelijen AS yakin sebuah misil darat ke udara yang ditembakkan dari wilayah timur Ukraina yang diduduki pemberontak pro-Rusia menjadi penyebab jatuhnya pesawat Boeing yang membawa 298 penumpang dan awak itu.

Namun, Letjen Kartopolov mengatakan, data penerbangan menunjukkan sebuah jet tempur Ukraina terbang hanya beberapa kilometer dari pesawat Malaysia Airlines itu pada saat pesawat itu jatuh.

Kartopolov menambahkan, jet tempur SU-25 milik Ukraina itu terbang dalam jarak tiga hingga lima kilometer dari MH17 dan kemungkinan jet itulah yang menembak jatuh MH17.

"SU-25 dapat dengan mudah naik ke ketinggian 10.000 meter dan biasanya dipersenjatai rudal udara ke udara R-60 yang bisa mengenai sasaran dalam jarak maksimal 12 kilometer, sehingga dalam jarak 5 kilometer sebuah sasaran 'dijamin' pasti bisa dikenai," kata Kartopolov.

Kartopolov menambahkan, Kementerian Pertahanan Rusia sangat ingin tahu mengapa sebuah jet tempur dan pesawat komersial terbang di jalur yang sama dan di saat yang sama," ujar Kartopolov.

Dia juga membantah tudingan Rusia yang menyediakan sistem pertahanan udara rudal Buk kepada para pemberontak separatis pro-Rusia.

Kartopolov melanjutkan, Rusia memiliki bukti bahwa Ukraina justru menempatkan sistem pertahanan udara Buk di dekat kawasan yang dikuasai pemberontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com