Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/07/2014, 08:03 WIB

GRABOVE, KOMPAS.com — Milisi Ukraina pro-Rusia disebut telah mengangkut hampir 200 jasad dari puing pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 menggunakan kereta berpendingin, Minggu (20/7/2014), ke lokasi tak jauh dari tempat jatuhnya pesawat dengan 283 penumpang dan 15 kru itu.

Mereka mengatakan akan menyimpan jasad-jasad tersebut di kereta itu sampai para ahli tiba. Pemindahan jasad ini diklaim sebagai upaya mereka untuk menghormati keluarga para korban dengan menjaga tubuh yang masih bisa ditemukan.

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama (memindahkan jenazah) karena panas, sementara ada banyak anjing dan hewan liar di zona luar," kata Alexander Borodai, perdana menteri dari wilayah yang memproklamasikan diri sebagai Republik Rakyat Donetsk (DNR).

Juru bicara tim gabungan untuk kecelakaan ini (OSCE), Michael Bociurkiw, menggambarkan bau yang menguar di Stasiun Torez tempat para milisi menyimpan jasad para korban dan menjaganya dengan persenjataan tersandang. "Hampir tak tertahankan," ujar dia.

Jasad para korban, yang tak semuanya utuh lagi, selama beberapa hari tetap berada di ladang jagung di tengah puing pesawat yang jatuh pada Kamis (17/7/2014), dalam rentang belasan kilometer.

Barang-barang para korban juga berserakan di lokasi tersebut, seperti koper yang tercabik, paspor, buku, dan mainan anak-anak. Pada Minggu petang, Wakil Perdana Menteri Ukraina Voldoymyr Groysman mengatakan, ada 27 jasad lain yang ditemukan dan 20 potongan badan berbeda. Temuan baru ini disimpan dalam kantong hitam oleh para pekerja medis darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com