Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Diguncang Jatuhnya Malaysia Airlines #MH17 di Ukraina

Kompas.com - 18/07/2014, 04:59 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber

PARIS, KOMPAS.com — Dunia terguncang oleh jatunya pesawat penumpang milik Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 di Ukraina pada Kamis (17/7/2014). Para pemimpin dunia pun menyerukan penyelidikan internasional atas jatuhnya pesawat yang diduga karena penembakan rudal ini.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut insiden ini sebagai tragedi mengerikan. "Dunia menyaksikan laporan dari jet penumpang jatuh di dekat perbatasan Rusia dan Ukraina. Ini mungkin merupakan tragedi yang mengerikan," kata dia sebelum mengikuti pertemuan di Delaware, Amerika Serikat.

Selain memerintahkan jajarannya untuk memastikan ada atau tidaknya warga negara Amerika di pesawat itu, Obama juga menawarkan bantuan untuk mengungkap penyebab dan alasan terjadinya insiden ini. "Amerika Serikat akan menawarkan bantuan apa pun yang kami bisa untuk membantu menentukan apa yang terjadi dan mengapa."

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengulangi tawaran Washington tersebut saat menelepon Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menurut keterangan salah satu pejabat pemerintahan Amerika.

Pernyataan Kremlin menyampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin juga sudah membahas insiden ini saat menelepon Obama. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyerukan penyelidikan internasional atas insiden ini.

"Keadaan harus diperjelas tanpa penundaan dan penyelidikan internasional perlu dilakukan untuk tragedi ini," ujar Ashton. "Kami menyerukan kepada semua pihak di wilayah ini untuk memungkinkan akses penuh ke lokai (kecelakaan)."

Pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17 hilang dari radar otoritas penerbangan Ukraina pada pukul 14.15 GMT atau pukul 21.15 WIB dalam penerbangan dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia.

Menteri Kehakiman Belanda Ivo Opstelten menyatakan terkejut dengan kejadian ini dan menurut dia kecelakaan ini sangat mengerikan begitu dia melihat gambar-gambar dari lokasi kecelakaan yang disiarkan televisi.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan di Twitter, ia terkejut oleh laporan bahwa sebuah pesawat MH jatuh. Dia pun mengumumkan penyelidikan atas insiden ini segera dilakukan.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menulis di akun Twitter-nya, "Saya terkejut dan sedih oleh bencana udara (yang menimpat pesawat) Malaysia." Dia mengatakan, pejabat pemerintahannya menggelar pertemuan untuk mengambil langkah atas insiden ini.

"Kami tidak berbicara tentang angka (korban asal Inggris). Prioritas kami adalah untuk mengetahui apakah warga Inggris yang terlibat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri kepada AFP.

Presiden Perancis Francois Hollande menyampaikan semua solidaritas untuk keluarga korban. Dia pun menyambut seruan Ashton soal perlunya segera digelar penyelidikan internasional atas insiden ini.

Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan, setidaknya ada empat orang Perancis di dalam pesawat itu. Jerman juga menyerukan penyelidikan internasional yang independen atas insiden ini. "Kami mengharapkan segala sesuatu harus dilakukan untuk menjelaskan bencana ini secepat mungkin," kata Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier.

Terpisah, Sekretaris PBB Ban Ki-moon juga sudah menyerukan penyelidikan internasional atas insiden ini. Adapun Pemerintah Indonesia masih terus memantau perkembangan situasi atas musibah dengan 11 warga negara Indonesia ada di dalam pesawat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com