Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembantai Remaja Palestina Sempat Coba Culik Remaja Lain

Kompas.com - 07/07/2014, 11:34 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com - Polisi Israel menyatakan enam tersangka Yahudi yang ditangkap atas dugaan pembunuhan brutal atas remaja Palestina di Jerusalem, sebelumnya sudah berusaha menculik remaja Palestina lain tetapi gagal.

Sebagaimana dikutip media lokal, Minggu (6/7/2014), polisi Israel dan agen dinas rahasia Shin Bet menyatakan telah menangkap sekelompok tersangka Yahudi terkait pembunuhan Muhammed Abu Khaedir (16).

Khaedir kemudian ditemukan tewas dengan kondisi terbakar, tak berselang lama setelah diculik pada Rabu (2/7/2014) dini hari. Hasil interogasi mendapati keenam tersangka ini sudah mencoba terlebih dahulu menculik Mussa Zalum (9) dari Beit Hanina, permukiman Arab di Jerusalem Timur, Senin (1/7/2014).

Ynet, mengatakan ibu Mussa melawan habis-habisan ketika para penculik ini mencoba membawa anaknya. Ketika ibunya berjibaku dengan para penculik, Mussa melarikan diri. Mussa dan kedua orangtuanya mengonfirmasi polisi bahwa mobil pelaku upaya penculikannya sama persis dengan yang dipakai untuk menculik Khaedir.

Berdasarkan hukum Israel, saat ini para pelaku dikenakan penahanan 8x24 jam dengan dikenakan tuduhan bersekongkol dengan kelompok teror, pembunuh, kepemilikan senjata, dan kejahatan karena kebencian, sebagaimana dikutip dari Ynet.

Polisi percaya pembunuhan Khadir telah direncanakan dengan baik karena terjadi tengah gelombang protes kubu sayap kanan Israel menyusul penemuan jasad tiga remaja Israel pada 30 Juni 2014 setelah hilang sejak 12 Juni 2014.

Otopsi Khaedir mendapati jejak asap, menguatkan indikasi dia dibakar hidup-hidup. Pada Senin (7/7/2014), para pejabat Israel mengatakan mereka akan mengupayakan keadilan bagi remaja Arab yang dibunuh itu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji tak akan membedakan perlakuan terhadap gerilyawan garis keras Palestina dan teroris Yahudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com